SD Cibinong Bogor Disatroni Pencuri, 22 Peralatan Sekolah Senilai Rp 150 Juta Dibawa Kabur

BOGOR, KOMPAS.com - Gedung SDN Karadenan Kaum Pandak, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, dibobol pencuri. Pelaku membawa kabur 15 laptop beserta 7 proyektor inventaris sekolah.

Padahal, laptop itu sedianya akan digunakan untuk mengajar siswa yang akan digelar empat hari lagi atau seusai libur panjang Lebaran 2023.

Kapolsek Cibinong, AKP Waluyo mengatakan, peristiwa tersebut terjadi pada Jumat (28/4/2023) dini hari sekitar pukul 04.00 WIB. Laptop dan proyektor tersebut berada di ruangan guru dan dijaga.

Baca juga: Pura-pura Jadi Pembeli, Perampok Todong Pisau ke Kasir Minimarket di Cibinong, Rp 37 Juta Raib

"Barang-barang itu dilaporkan hilang oleh penjaga sekolah SDN Karadenan Kaum Pandak yang berlokasi di Jalan Raya Pemda," kata Waluyo dalam keterangannya tertulisnya, Jumat (28/4/4023).

Waluyo mengungkapkan, aksi pencurian itu terjadi saat penjaga sekolah pergi meninggalkan pos untuk patroli dan makan.

Namun, ketika kembali ke pos sekitar pukul 04.00 WIB, petugas sekolah itu dikejutkan dengan adanya temuan tergeletak kardus di luar ruangan guru tersebut.

Setelah dicek, ruangan guru sudah dalam kondisi rusak diobrak-abrik pelaku.

Baca juga: Lawan Pencuri Pura-pura Jadi Petugas Listrik, Ibu di Bogor Terseret Sepeda Motor

"Lemari di ruang guru itu sudah terbuka dan berantakan. Para pelaku berhasil membawa kabur 7 unit infokus merk Zyrex dan 15 buah chromebook merk Acer," ujar Waluyo.

Atas kejadian itu, petugas sekolah melaporkannya ke pihak berwajib. Waluyo menyebut, pihaknya langsung melakukan olah tempat kejadian perkara.

Saat ini, ruangan guru sudah dikunci untuk proses penyelidikan oleh Inafis Sat Reskrim Polres Bogor.

Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Cibinong, AKP Yunli Pangestu mengatakan, kasus ini masih dalam proses penyelidikan.

"Terkait aksi pencurian itu masih terus kita lakukan, (apakah pelaku sudah diketahui berapa orang) masih lidik," tegas Yunli.

Yunli menyebut, kejadian ini mengakibatkan kerugian materi senilai Rp 150 juta.

"Yang jelas total kerugian Rp 150 juta," jelasnya.