Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Imbas Jalan Ambles di Tasikmalaya, Warga Memutar sampai Belasan Kilometer

Kompas.com, 8 Mei 2023, 13:44 WIB
Irwan Nugraha,
Reni Susanti

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Jalan ambles di samping Jembatan Cidugaleun, Cigalontang, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, menutup total akses kendaraan motor dan mobil karena longsoran tak menyisakan badan jalan, Senin (8/5/2023).

Warga pun terpaksa memutar ke jalan alternatif perkampungan sampai puluhan kilometer dari arah Cigalontang-Sariwangi dan sebaliknya.

Lubang menganga akibat ambles jalan begitu besar karena longsoran terus terjadi akibat tergerus aliran sungai kecil di samping aliran sungai besar bawah jembatan.

Baca juga: Gabungan Organisasi Kesehatan di Tasikmalaya Tolak RUU Kesehatan, Bisa Pecah Belah Profesi Medis

Warga sekitar membantu petugas BPBD, Kepolisian, TNI untuk menjaga kendaraan yang belum mengetahui lokasi longsor dan masih lewat lokasi kejadian supaya tak terjebak lubang sekitar 10×8 meter tersebut.

Lubang tersebut sangat rawan bagi pengemudi yang tak mengetahui bencana tersebut, apalagi saat malam hari minim penerangan.

"Kita terus berkoordinasi dengan Kepolisian, TNI, dan tokoh masyarakat di lokasi supaya tak ada motor maupun mobil lewat lokasi kejadian, bahaya. Apalagi malam hari di lokasi minim penerangan, khawatir terjebak lubang itu. Warga pun membantu ronda malam di lokasi sejak semalam," jelas Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Tasikmalaya, Kurnia Trisna Somantri, Senin pagi.

Baca juga: Dihantam Gelombang Tinggi, Kapal Nelayan di Tasikmalaya Terbalik, Satu Tewas

Kurnia menambahkan, Muspika Cigalontang pun telah mengalihkan kendaraan lewat jalur alternatif. 

Ia memastikan, jembatan Cidugaleun masih utuh dan tak ambles ke aliran sungai di bawahnya. 

Justru jalan pinggir jembatan sebagai penyangga ambles dan membuat lubang menganga serta memutuskan jalan. 

"Iya, makanya kita waspada jika ada motor dan mobil yang lewat lokasi jalan ambles. Karena malam hari, gelap dan bahaya bagi warga. Saat ini kita bersihkan puing-puing dan sudah berkoordinasi dengan dinas PU untuk perbaikan. Kalau waktunya secepatnya kita upayakan supaya bisa dilewati lagi," tambah Kurnia.

Sementara itu, Ujang Sukmana (45) mengaku, selama ini jalur alternatif ke wilayahnya di Buligir, Cigalontang, Kabupaten Tasikmalaya, harus memutar 10 kilometer ke arah Leuwisari.

Itu pun jalannya masih rusak dan masih ada bebatuan melewati perbukitan pegunungan ke arah Sariwangi.

"Jauh pak mutar, 10 sampai 15 kilometer ke arah Leuwisari dari Singaparna. Jadi kalau ke arah Cigalontang jalurnya itu total tertutup, enggak ada alternatif lain," tambah dia.

Sebelumnya, jalan ambles di pinggir Jembatan Cidugaleun, Kecamatan Cigalontang, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, akibat diguyur hujan terus menerus sejak siang hari pada Minggu (7/5/2023) sore.

Jalan itu selama ini menghubungkan wilayah Cigalontang-Sariwangi Kabupaten Tasikmalaya dan saat ini tertutup total karena seluruh badan jalan ambles.

"Kejadiannya tadi sore. Saat hujan deras jalan pinggir jembatan ambles. Amblesnya mulanya retakan dan diketahui pengguna jalan. Warga langsung menghalangi jalan pakai sebilah bambu dan bekas rangka baja. Tak selang lama langsung ambles semuanya seluruh badan jalan," jelas salah seorang warga sekitar, Alam Abidin (28), kepada Kompas.com, Minggu petang. 

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Bandung
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Bandung
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Bandung
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Bandung
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Bandung
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau