Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

43 Jemaah Haji Asal Jabar Wafat di Tanah Suci, Kemenag Ungkap Penyebabnya

Kompas.com, 3 Juli 2023, 15:52 WIB
Muhamad Syahrial

Editor

KOMPAS.com - Puluhan jemaah asal Jawa Barat (Jabar) dikabarkan meninggal dunia di Tanah Suci Mekkah saat melakukan ibadah haji 2023.

Berdasarkan data Kementerian Agama (Kemenag) Jabar, 43 orang jemaah yang berasal dari 19 kabupaten atau kota di Jabar meninggal dunia di Mekkah.

Kabid Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Jabar, Boy Hari Novian membenarkan soal data tersebut. Menurutnya, data tersebut merupakan data terbaru yang dikeluarkan pada Sabtu (1/7/2023).

"Totalnya ada 43 jemaah yang wafat di Tanah Suci, perinciannya 35 jemaah berasal dari kloter JKS (Jakarta) dan delapan masuk kloter KJT (Majalengka)," kata Boy, dikutip dari TribunJabar.id, Senin (3/7/2023).

Baca juga: 3 Jemaah Haji Babel Meninggal Dunia, Ketiganya Sudah Wukuf di Arafah

Dimakamkan di Tanah Suci

Boy menyampaikan, semua jemaah haji asal Jabar yang wafat itu langsung dimakamkan di Tanah Suci Mekkah.

"Ada yang di Mina, ada yang di tempat lain. Mereka langsung dimakamkan di sana, disalatkan di sana," ujar Boy.

Adapun penyebab sebagian besar jemaah haji asal Jabar meninggal di Mekkah adalah serangan penyakit jantung.

Sementara itu, terkait persoalan asuransi jemaah haji yang wafat, Boy memastikan akan memberikannya kepada ahli warisnya masing-masing.

Baca juga: Jemaah Haji Embarkasi Makassar yang Wafat di Tanah Suci Sudah 20 Orang

Rincian jemaah haji asal Jabar yang wafat di Tanah Suci

Kloter JKS:

  1. Kabupaten Bandung Barat 2 orang.
  2. Kabupaten Bandung 5 orang
  3. Kabupaten Bekasi 3 orang
  4. Kabupaten Bogor 4 orang
  5. Kabupaten Cianjur 2 orang
  6. Kabupaten Garut 1 orang
  7. Kabupaten Karawang 2 orang
  8. Kabupaten Purwakarta 1 orang
  9. Kabupaten Sukabumi 2 orang
  10. Kabupaten Tasikmalaya 4 orang
  11. Kota Bandung 4 orang
  12. Kota Bekasi 2 orang
  13. Kota Bogor 1 orang
  14. Kota Depok 2 orang

Kloter KJT

  1. Kabupaten Cirebon 2 orang
  2. Kabupaten Kuningan 1 orang
  3. Kabupaten Majalengka 1 orang
  4. Kabupaten Subang 3 orang
  5. Kabupaten Sumedang 1 orang

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul "Puluhan Orang Jemaah Haji Asal Jabar Meninggal di Tanah Suci, Ini Mayoritas Penyebabnya"

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Bandung
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Bandung
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Bandung
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Bandung
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Bandung
Eks Aktivis Beberkan Cara NII Gaet Pelajar Sampai Mahasiswa
Eks Aktivis Beberkan Cara NII Gaet Pelajar Sampai Mahasiswa
Bandung
Cerita Pemuda Asal Bandung Lepas dari NII, Terpapar Sejak SD, Sadar di Usia Dewasa
Cerita Pemuda Asal Bandung Lepas dari NII, Terpapar Sejak SD, Sadar di Usia Dewasa
Bandung
Banjir Sapu 13 Rumah di Bandung Barat: Bukit Gundul dan Drainase Proyek Diduga Jadi Pemicu
Banjir Sapu 13 Rumah di Bandung Barat: Bukit Gundul dan Drainase Proyek Diduga Jadi Pemicu
Bandung
Pabrik Jamu di Sukabumi Terbakar, Kerugian Ditaksir Rp 500 Juta
Pabrik Jamu di Sukabumi Terbakar, Kerugian Ditaksir Rp 500 Juta
Bandung
4 Kasus Kejahatan terhadap Anak Terjadi di Tasikmalaya, dari Perkosaan hingga Penyekapan di Hotel
4 Kasus Kejahatan terhadap Anak Terjadi di Tasikmalaya, dari Perkosaan hingga Penyekapan di Hotel
Bandung
4 Gadis Pengeroyok Remaja Putri di Tasikmalaya: Putus Sekolah, Tinggal di Kos
4 Gadis Pengeroyok Remaja Putri di Tasikmalaya: Putus Sekolah, Tinggal di Kos
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau