Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keracunan Siswa SD di Bandung Barat, Terigu dan Aci Terbukti Mengandung Bakteri

Kompas.com - 06/10/2023, 14:12 WIB
Bagus Puji Panuntun,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

BANDUNG BARAT, KOMPAS.com - Sumber keracunan puluhan siswa SDN 3 Jati, di Kecamatan Saguling, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat terungkap.

Hasil uji laboratorium, jajanan cimin yang dikonsumsi puluhan siwa itu dinyatakan positif mengandung bakteri Bacillus cereus. Bakteri itu terdapat pada bahan baku tepung terigu, tepung tapioka, dan bumbu keju.

Baca juga: Kakek Pedagang Cimin yang Sebabkan Keracunan Massal di Bandung Barat Dipulangkan Polisi

Dinas Kesehatan (Dinkes) Bandung Barat sebelumnya telah mengirim tujuh sampel bahan baku jajanan cimin untuk diteliti kandungan yang terdapat di dalamnya. Dari tujuh sampel itu, tiga bahan baku mengandung bakteri Bacillus cereus.

"Bakterinya dari terigu, tepung singkong tapioka, dan bumbu rasa keju. Ketiga sampel ini positif mengandung bakteri Bacillus Cereus," ungkap Kepala Dinkes Bandung Barat, Hernawan Widjayanto, Jumat (6/10/2023).

Bahan baku jajanan cimin diduga terkontaminasi bakteri dari tempat maupun alat masak sehingga tepung terigu, tepung tapioka, dan bumbu keju menjadi bahan baku berbahaya ketika dikonsumsi manusia.

"Gejala awal yang muncul biasanya berupa mual dan muntah, diikuti dengan diare dan sakit perut. Gejala ini muncul setelah beberapa jam atau hari setelah mengonsumsi makanan yang terkontaminasi," papar Hernawan.

Hernawan menjelaskan, uji laboratorium pada kejadian luar biasa (KLB) keracunan massal biasanya dilakukan dengan metode dua tahap, pertama mencari tahu kandungan mikrobiologi, kedua meneliti kandungan zat kimia dalam sampel makanan.

Namun pada kasus keracunan massal yang dialami 35 siswa SD Negeri 3 Jati, Kecaatan Saguling ini, Dinkes hanya meneliti kandungan mikrobiologi saja, lantaran hasil yang ditemukan sudah bisa dipastikan apa penyebabnya.

Baca juga: Buruknya Kualitas Bahan Baku Penjual Jajanan Jadi Sebab Seringnya Keracunan di Jabar

"Jadi selain tujuh sampel ini, kita juga kirim sampel air. Tapi untuk uji lab air, hasil belum keluar. Intinya 7 sampel ini hanya diuji mikrobiologi lagi saja gak sampai lihat zat kimianya karena hasilnya sudah jelas bahwa bakteri Bacillus Cereus jadi penyebab utama," jelas Hernawan.

Mengantisipasi hal serupa, Dinkes Bandung Barat menyiapkan petugas kesehatan untuk melakukan pengawasan secara berkala kepada para pedagang jajanan sekolah di 16 kecamatan di Kabupaten Bandung Barat.

"Kita lakukan pengawasan dan pembinaan jajanan anak sekolah secara periodik di berbagai wilayah. Yang paling penting, baik pedagang ataupun konsumen harus sama-sama sadar makanan higienis. Nah itu yang bakal kita tekankan," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com