Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nelayan Pantura Curhat ke Prabowo, Merasa Diperas Pemerintah

Kompas.com - 11/10/2023, 13:04 WIB
Candra Nugraha,
Reni Susanti

Tim Redaksi

PANGANDARAN, KOMPAS.com - Seorang perwakilan nelayan Pantura, Mukit menyampaikan keluhan para nelayan kepada Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto.

Dia mengeluhkan sikap Kementerian Kelautan dan Perikanan yang dianggap tidak pro nelayan.

"KKP kami anggap bapak nelayan, anggap sesepuh tapi ternyata yang kami rasakan tidak pro sama nelayan pribumi," jelasnya saat acara bersih-bersih pantai dan pembagian 10 kapal kepala nelayan di Pelabuhan Cikidang, Kabupaten Pangandaran, Rabu (11/10/2023).

Baca juga: Prabowo Ungkap Ada WNI di Gaza yang Menolak Dievakuasi

Mereka merasa diperas. Mukit menjelaskan, dulu, nelayan membayar Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) per produksi.

Ternyata, keadaan alam tidak bisa diprediksi. Akibatnya, penghasilannya sedikit. Namun pemerintah tidak percaya. 

Baca juga: Prabowo dan Susi Kelilingi Pantai di Pangandaran dengan Perahu Nelayan

Menurut Mukit, nelayan seolah memiliki hutang lunak. Bahkan ditagih pada siang hingga malam hari.

"Petugas KKP kayak debt collector," katanya.

Mukit meminta Prabowo dapat memperjuangkan nasib nelayan.

Mendengar keluhan itu, Prabowo berjanji akan menyampaikannya kepada Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Mudah-mudahan segera ada jalan keluar.

Namun, Prabowo meminta hal itu jangan disebut sebagai pungli atau pemerasan. Pemerintah perlu meningkatkan penerimaan negara.

"Tentu nanti kita sampaikan ke KKP. Mungkin untuk UMKM di bawah enggak usah terlalu ketat, kadang-kadang penghasilan naik, kadang tangkapan kurang, jangan terlalu dikejar (pajak)," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bocah 7 Tahun Ditemukan Tewas di Sukabumi, Otopsi Ungkap Bekas Kekerasan

Bocah 7 Tahun Ditemukan Tewas di Sukabumi, Otopsi Ungkap Bekas Kekerasan

Bandung
Bupati Karawang Ungkap Komitmen soal Jaga Iklim Investasi dan Buruh

Bupati Karawang Ungkap Komitmen soal Jaga Iklim Investasi dan Buruh

Bandung
Fakta dan Kronologi Pendaki Asal Bandung Meninggal di Gunung Ciremai

Fakta dan Kronologi Pendaki Asal Bandung Meninggal di Gunung Ciremai

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Bandung
Tagana Tasikmalaya Siagakan Tenda di Daerah Terdampak Gempa Garut

Tagana Tasikmalaya Siagakan Tenda di Daerah Terdampak Gempa Garut

Bandung
Revitalisasi Jembatan II Cikarang, Apresiasi Pemprov Jabar bagi Pekerja

Revitalisasi Jembatan II Cikarang, Apresiasi Pemprov Jabar bagi Pekerja

Bandung
Kirim Pesan Cabul ke Orang Dikenal lewat 'Game Online', Pria asal Sumut Ditangkap

Kirim Pesan Cabul ke Orang Dikenal lewat "Game Online", Pria asal Sumut Ditangkap

Bandung
Pria di Bogor Berulang Kali Cabuli Anak Tiri selama 3 Tahun

Pria di Bogor Berulang Kali Cabuli Anak Tiri selama 3 Tahun

Bandung
Kanwil Kemenkumham Jabar Bakal Gandeng Kades untuk Awasi WNA

Kanwil Kemenkumham Jabar Bakal Gandeng Kades untuk Awasi WNA

Bandung
Dukung Dedi Mulyadi Jadi Gubernur Jabar, Buruh Pro KDM: Tidak Ada Lagi yang Cocok

Dukung Dedi Mulyadi Jadi Gubernur Jabar, Buruh Pro KDM: Tidak Ada Lagi yang Cocok

Bandung
Gempa M 4,2 Kabupaten Bandung, Kapolsek Pangalengan: Terasa tapi Tak Sebesar Gempa Garut

Gempa M 4,2 Kabupaten Bandung, Kapolsek Pangalengan: Terasa tapi Tak Sebesar Gempa Garut

Bandung
Detik-detik Pendaki Asal Bandung Meninggal Dunia di Gunung Ciremai, Diduga Kelelahan

Detik-detik Pendaki Asal Bandung Meninggal Dunia di Gunung Ciremai, Diduga Kelelahan

Bandung
Gempa M 4,2 Guncang Kabupaten Bandung, Tak Berisiko Tsunami

Gempa M 4,2 Guncang Kabupaten Bandung, Tak Berisiko Tsunami

Bandung
Mobil Terguling di Majalengka, Sopir: Saya Ngantuk karena Bergadang Nonton Timnas Indonesia

Mobil Terguling di Majalengka, Sopir: Saya Ngantuk karena Bergadang Nonton Timnas Indonesia

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com