Editor
KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengikuti kegiatan panen raya bersama petani di Desa Karanglayung, Kecamatan Sukra, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat (Jabar), pada Jumat (13/10/2023).
Dalam kesempatan itu, Jokowi turut angkat bicara soal penangkapan mantan Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo (SYL), oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di salah satu apartemen di Jakarta Selatan, Kamis (12/10/2023) malam.
"Kita harus hormati proses hukum yang ada, baik di KPK, kepolisian, dan kejaksaan," kata Jokowi, Jumat (13/10/2023), dikutip dari TribunCirebon.com.
Jokowi mengatakan, KPK pasti memiliki alasan kuat untuk mempercepat penangkapan terhadap SYL.
"Kita hormatilah proses hukum di KPK," ujar Jokowi.
Baca juga: Panen Raya di Indramayu, Jokowi: Semua Petani Senang Kecuali Konsumen
Selain terkait kasus yang menjerat SYL, Jokowi pun turut membahas dukungan sebagian masyarakat kepada putra sulungnya, Gibran Rakabuming Raka, untuk maju pada Pilpres 2024 mendampingi Prabowo Subianto.
Jokowi mengaku, tak ada pembicaraan apa pun dengan Gibran perihal itu. Pasalnya, dia dan Gibran jarang bertemu dalam beberapa bulan terakhir.
"Beberapa bulan tidak pernah bertemu (Gibran)," ucap Jokowi.
Terkait isu dinasti politik yang kerap dilontarkan kepadanya dan keluarga, Jokowi memilih untuk tidak menanggapinya lebih lanjut.
"Serahkan kepada masyarakat saja," pungkasnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang