Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aplikasi Siap Gepang, Upaya Cegah Pendakian Ilegal di Gunung Gede Pangrango

Kompas.com - 18/10/2023, 19:04 WIB
Firman Taufiqurrahman,
Reni Susanti

Tim Redaksi

CIANJUR, KOMPAS.com – Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (BB-TNGGP) meluncurkan aplikasi pendakian yang diberi nama Siap Gepang atau Sistem Aplikasi Pendakian Gede Pangrango. 

Dengan demikian, seluruh proses pendaftaran dan pembayaran tiket masuk untuk kegiatan pendakian dilakukan di aplikasi berbasis browser atau peramban web tersebut.

Kepala Balai Besar TNGGP, Sapto Aji Prabowo mengatakan, aplikasi Siap Gepang ini akan mulai dioperasionalisasikan per 1 November 2023.

Baca juga: Sosok yang Diduga Pembakar Gunung Gede Pangrango, Pria Paruh Baya Berkumis Tipis

“Semua proses booking pendakian terintegrasi di aplikasi ini. Kita juga bekerjasama dengan pihak perbankan,” kata Sapto kepada Kompas.com usai peluncuran Siap Gepang di kantornya, Rabu (18/10/2023). 

Disebutkan, selain untuk memberikan kemudahan dan menyederhanakan proses booking bagi calon pendaki, kehadiran aplikasi ini sebagai salah satu upaya untuk meminimalisasi kegiatan pendakian ilegal.

Baca juga: Gunung Gede Pangrango Diduga Sengaja Dibakar

“Karenanya, seiring dengan kehadiran aplikasi ini, kita juga terus mengoptimalkan fungsi CCTV di seluruh kawasan konservasi, terutama di jalur-jalur pendakian. Jumlahnya kita tambah dan kualitas perangkatnya juga ditingkatkan,” ujar dia.

Sapto menjelaskan, aplikasi ini tidak hanya mengatur teknis pemesanan tiket, tapi juga berbagai fitur berkaitan dengan prasyarat dan aturan pendakian hingga larangan dan sanksi.

Salah satu persyaratan yang harus diceklis pemohon atau calon pendaki dalam aplikasi itu adalah kewajiban mendaftarkan barang bawaan yang berpotensi menghasilkan sampah.

“Termasuk ada notifikasi bagi pendaki yang di-blacklist. Aplikasi ini akan mendeteksi sehingga mereka yang sedang mendapatkan sanksi itu tidak bisa booking dan melakukan kegiatan pendakian," kata Sapto.

Kuota kegiatan pendakian di kawasan konservasi ini dibatasi 900 orang per hari melalui tiga pintu masuk, yakni Pos Cibodas, Pos Gunung Putri, dan Pos Salabintana Sukabumi.

Adapun biaya tiket untuk kegiatan pendakian selama dua hari satu malam sebesar Rp 29.000 untuk hari biasa dan Rp 34.000 di akhir pekan.

“Selalu taati aturan, dan senantiasa menjadi pendaki cerdas agar alam kita tetap lestari,” ujar Sapto. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Sebut Tidak Ada Jejak Rem dalam Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang

Polisi Sebut Tidak Ada Jejak Rem dalam Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang

Bandung
Detik-detik Kecelakaan Bus Siswa SMK Lingga Kencana di Subang, Penumpang Teriak 'Allahu Akbar'

Detik-detik Kecelakaan Bus Siswa SMK Lingga Kencana di Subang, Penumpang Teriak "Allahu Akbar"

Bandung
Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang, Muslim: Saya Tanya Tiga Kali, Aman atau Tidak?

Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang, Muslim: Saya Tanya Tiga Kali, Aman atau Tidak?

Bandung
Diduga Mabuk, Pria Asal Cileunyi Tewas Tenggelam di Sumur

Diduga Mabuk, Pria Asal Cileunyi Tewas Tenggelam di Sumur

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Bandung
Sederet Fakta Kecelakaan Maut Bus Rombongan SMK Lingga Kencana di Ciater, Subang

Sederet Fakta Kecelakaan Maut Bus Rombongan SMK Lingga Kencana di Ciater, Subang

Bandung
Pemkab Subang Siapkan 30 Ambulans untuk Antar-Jemput Korban Kecelakaan Bus di Ciater

Pemkab Subang Siapkan 30 Ambulans untuk Antar-Jemput Korban Kecelakaan Bus di Ciater

Bandung
Sopir Bus Rombongan SMK Lingga Kencana Depok yang Kecelakaan di Subang Masih Dirawat

Sopir Bus Rombongan SMK Lingga Kencana Depok yang Kecelakaan di Subang Masih Dirawat

Bandung
Identitas 11 Korban Tewas Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang

Identitas 11 Korban Tewas Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang

Bandung
Kesaksian Sopir Bus Maut di Subang, Hilang Kendali Saat Rem Tak Berfungsi

Kesaksian Sopir Bus Maut di Subang, Hilang Kendali Saat Rem Tak Berfungsi

Bandung
Biaya Pengobatan Korban Kecelakaan Bus di Subang Ditanggung Pemerintah

Biaya Pengobatan Korban Kecelakaan Bus di Subang Ditanggung Pemerintah

Bandung
Polisi Selidiki Penyebab Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang

Polisi Selidiki Penyebab Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang

Bandung
Kecelakaan Bus di Subang, 1 dari 11 Korban Tewas Diserahkan ke Keluarga

Kecelakaan Bus di Subang, 1 dari 11 Korban Tewas Diserahkan ke Keluarga

Bandung
Bus Rombongan Siswa yang Terguling di Subang Kondisinya Sudah Tua dan Sempat Bermasalah pada Mesin

Bus Rombongan Siswa yang Terguling di Subang Kondisinya Sudah Tua dan Sempat Bermasalah pada Mesin

Bandung
Tragedi Kecelakaan Bus di Subang, Acara Perpisahan Pelajar SMK Lingga Kencana Berakhir Duka

Tragedi Kecelakaan Bus di Subang, Acara Perpisahan Pelajar SMK Lingga Kencana Berakhir Duka

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com