CIANJUR, KOMPAS.com - Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) mengungkap pelaku yang diduga sengaja membakar Sabana Alun-alun Suryakencana adalah seorang pria paruh baya.
Ciri-ciri ini berdasarkan keterangan yang diperoleh dari sejumlah saksi yang berada di lokasi kejadian, yakni relawan yang turut memadamkan api.
"Pria, berkumis tipis, usianya kisaran 50 tahun. Penyidik kita sudah dapatkan sketsanya," kata Kepala Balai Besar TNGGP, Sapto Aji Prabowo saat dihubungi wartawan, Selasa (26/9/2023).
Baca juga: Pendaki Buat Perapian di Gunung Gede, Siap-siap Di-blacklist 2 Tahun
Disebutkan, beberapa saksi sempat melihat dan berpapasan dengan terduga pelaku di Pos 4 jalur pendakian Gunung Putri sebelum kebakaran terjadi.
"Dipastikan itu ilegal, ya. Karena saat itu kan (pendakian) sedang ditutup karena ada giat Bersih Gunung dari kementerian," ujar dia.
Selain itu, sambung Sapto, saksi melihat sejumlah orang yang berada tak jauh dari lokasi kejadian lari ketakutan saat ada kobaran api.
Baca juga: Cegah Kebakaran Terulang, Seluruh Jalur Pendakian Gunung Gede Pangrango Dipasang CCTV
"Namun, sejauh ini terduga pelakunya satu orang itu, sebagaimana yang teridentifikasi di rekaman CCTV," ujar Sapto.
Sebelumnya, Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) menduga kebakaran lahan seluas 3 hektar di sabana alun-alun Suryakencana disengaja.
Indikasi ini berdasarkan hasil penyelidikan dan analisis rekaman kamera pemantau atau CCTV.
Sebagaimana diberitakan, sabana alun-alun Suryakencana Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) terbakar, Senin (19/6/2023) siang.
Potensi kebakaran terpantau pertama kali secara realtime melalui CCTV pukul 12.39 WIB dengan kondisi awal kepulan asap di dua titik sebelah barat.
Berselang empat jam, tim gabungan yang berjumlah 100 pesonel berhasil memadamkan api sehingga tidak sampai meluas ke kawasan hutan.
Adapun lahan yang terdampak seluas 3 hektar dengan vegetasi yang terbakar adalah rumput, edelweis, dan cantigi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.