BANDUNG, KOMPAS.com - Dinas Kesehatan Jawa Barat (Dinkes Jabar) memantau temuan kasus cacar monyet atau monkeypox di DKI Jakarta.
Meski hingga saat ini, belum ditemukan kasus tersebut di wilayah Jawa Barat.
Kepala Dinkes Jabar Vini Adianj Dewi mengatakan, antisipasi penularan kasus telah dilakukan karena bertetangga dengan DKI Jakarta.
Baca juga: Sudah 7 Orang Terpapar Cacar Monyet, Pemkot Semarang Lakukan PCR dan Pemusatan Perawatan
Koordinasi dengan 27 kabupaten dan kota di Jawa Barat juga akan dilakukan untuk melakukan deteksi dini.
Tujuannya, apabila ditemukan kasus cacar monyet bisa segera ditangani dengan cepat.
"Kami lakukan pemantauan di kabupaten dan kota di Jabar. Bila ada kejadian (cacar monyet) bisa segera diantisipasi dan tidak menyebar luas," kata Vini saat dihubungi, Rabu (25/10/2023).
Dia menjelaskan, gejala seseorang terjangkit penyakit ini yakni mengalami demam tinggi disertai dengan bintik-bintik mirip cacar air. Namun yang menjadi pembeda yakni adanya benjolan kecil pada kulit.
"Gejalanya demam, bintik merahnya berubah jadi papul. Lalu warna papulnya seperti kekuningan. Jika pecah itu jadi jaringan kulit kering," terang Vini.
Baca juga: Kasus Cacar Monyet di Jakarta Bertambah Jadi 13 Orang
Sedangkan penularan penyakit ini bisa melalui udara dan juga bersentuhan langsung dengan penderita.
Masyarakat pun diimbau waspada dan tetap menjaga pola hidup sehat.
"Bisa dari droplet penderita, kemudian dari sentuhan langsung, dan juga dari kulit-kulit yang mengering setelah pecah," tambah Vini.