Koalisi Anies-Muhaimin Yakin Menang 52 Persen di Karawang

KARAWANG, KOMPAS.com - Koalisi pengusung pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar meyakini menang 52 persen di Kabupaten Karawang, Jawa Barat.

Ketua DPC PKB Karawang Rahmat Hidayat Djati mengatakan, pihaknya mengusulkan target kemenangan pasangan AMIN di Karawang mencapai 52 persen.

"Tadi dalam kesempatan rapat koordinasi ini, saya atas nama PKB mengajukan bahwa target kemenangan di Kabupaten Karawang 52 persen," ujar Rahmat di sela rapat konsolidasi pertama di Kantor DPD Nasdem Karawang, Jumat (10/11/2023).

Baca juga: Wamenkumham Jadi Tersangka Gratifikasi, Anies: Tegakkan Hukum secara Adil

Adapun untuk srategi secara detail akan dibahas dalam rapat konsolidasi lanjutan yang akan digelar secara rutin. Seluruh tim pun diminta ambil bagian.

"Insya Allah akan dibahas dan ditindaklanjuti secara lebih detail di rapat selanjutnya," ujar Rahmat.

Hal yang sama disampaikan Ketua DPD Partai Nasdem Karawang Dian Fahrud Jaman. Tim koalisinya telah menyiapkan roadmap hingga pergerakan struktur partai untuk memenangkan Anies-Muhaimin.

Baca juga: Muncul Spanduk PPP Dukung AMIN di Sleman, Anies Sebut Bukan Sesuatu yang Aneh

"Termasuk nanti membentuk tim koalisi gabungan dari tiga partai, kemudian roadmap," ujarnya.

Dian mengatakan, tiga partai ini akan mengisi tugasnya di seluruh wilayah Kabupaten Karawang. Gerak cepat bakal diterapkan di 30 kecamatan dan 309 desa di Karawang.

"Kita akan lakukan secara fokus, full power, gerak cepat. Jadi tidak ada desa, kecamatan, dan TPS (tempat pemungutan suara) yang kosong," ujar Dian.

Ketua DPD PKS Karawang, Budiwanto menyebut, untuk merealisasikan kemenangan AMIN di Karawang diperlukan pembentukan struktur organisasi kemenangan yang efektif.

Ia pun optimistis lantaran selain memiliki 50 dikali 3 calon anggota dewan, 309 pengurus tingkat desa dan kelurahan, 30 kali 3 pengurus tingkat kecamatan, PKS dan partai koalisi juga memiliki gerakan organisasi, jaringan, dan komunitas serta perorangan.

"Kita akan ajak seluruh masyarakat termasuk partai saat perhitungan suara. Kita tidak ingin bergantung pada tim yang dibentuk nanti," kata Budiwanto.