Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Santri di Kuningan Meninggal, Diduga Dianiaya Belasan Temannya

Kompas.com - 06/12/2023, 13:04 WIB
Muhamad Syahri Romdhon,
Reni Susanti

Tim Redaksi


KUNINGAN, KOMPAS.com - Seorang santri Pondok Pesantren (Ponpes) Husnul Khotimah di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, berinisial H (18), meninggal dunia. Ia diduga menjadi korban penganiayaan teman seangkatannya.

Sanwani, Kepala Divisi Humas Ponpes Husnul Khotimah, membenarkan peristiwa tersebut.

Dirinya sangat menyayangkan kejadian di luar batas itu terjadi di dalam lingkungan pondok pesantren.

Baca juga: 2 Santri Dianiaya Ustaz di Ponpes Trenggalek, Ayah Korban: Anak Saya Dibanting sehingga Tangannya Retak

"Iya, kami membenarkan peristiwa ini. Setelah 30 tahun dibangun, baru kali ini terjadi sampai santri meninggal dunia, kami sangat menyayangkan," kata Sanwani saat ditemui Kompas.com di lokasi, Rabu (6/12/2023).

Sanwani menyebut, pihak pesantren tidak mengetahui pasti kejadian itu. Tiba-tiba, dia mendapatkan laporan ada santri luka-luka dan dibawa ke rumah sakit. Setelah mendapatkan penanganan medis, santri tersebut meninggal dunia.

Baca juga: Kampanye Perdana, Prabowo Disambut Ribuan Santri di Ponpes Tasikmalaya

Saat ditanya kronologi kejadian, pihaknya sedang menyiapkan kuasa hukum yang akan memberikan keterangan lengkap.

Sanwani juga menyerahkan penanganan kasus ini kepada pihak kepolisian hingga terang benderang.

Kapolres Kuningan, AKBP Willy Andrian menyampaikan, kasus yang sempat membuat warga sekitar ramai ini tengah ditangani tim Reskrim. 

"Betul, ada kejadian perundungan, pengeroyokan, di pondok pesantren Husnul Khotimah. Korban luka lebam di sebagian wajah dan tubuh yang tidak wajar," kata Willy saat dihubungi Kompas.com, Rabu (6/12/2023).

Willy menjelaskan, laporan warga sekaligus temuan-temuan tersebut didalami oleh tim Reskrim hingga menemukan fakta bahwa tindakan pengeroyokan tersebut diduga mengakibatkan korban meninggal dunia.

Atas dasar itu, tim sudah memanggil 18 orang santri untuk dimintai keterangan. 18 santri ini diduga mengetahui dan terlibat kasus dugaan pengeroyokan dan penganiayaan hingga korban meninggal dunia.

Hingga Rabu siang, petugas masih melakukan pendalaman dan pemeriksaan di Mapolres Kuningan.

"Nanti kami sampai lebih lanjut, sekarang masih dalam proses ya," sambung Willy.

Willy menegaskan, Polres Kuningan mengimbau seluruh pihak tidak bermain hakim sendiri.

Apabila ada masalah sebelumnya, segera laporkan kepada pihak berwajib untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

"Imbauan ini penting ya, jangan sampai ada pihak manapun yang bermain hakim sendiri, apalagi sampai mengakibatkan korban meninggal dunia. Laporkan lebih awal," tutup Willy.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kirim Pesan Cabul ke Orang Dikenal lewat 'Game Online', Pria asal Sumut Ditangkap

Kirim Pesan Cabul ke Orang Dikenal lewat "Game Online", Pria asal Sumut Ditangkap

Bandung
Pria di Bogor Berulang Kali Cabuli Anak Tiri selama 3 Tahun

Pria di Bogor Berulang Kali Cabuli Anak Tiri selama 3 Tahun

Bandung
Kanwil Kemenkumham Jabar Bakal Gandeng Kades untuk Awasi WNA

Kanwil Kemenkumham Jabar Bakal Gandeng Kades untuk Awasi WNA

Bandung
Dukung Dedi Mulyadi Jadi Gubernur Jabar, Buruh Pro KDM: Tidak Ada Lagi yang Cocok

Dukung Dedi Mulyadi Jadi Gubernur Jabar, Buruh Pro KDM: Tidak Ada Lagi yang Cocok

Bandung
Gempa M 4,2 Kabupaten Bandung, Kapolsek Pangalengan: Terasa tapi Tak Sebesar Gempa Garut

Gempa M 4,2 Kabupaten Bandung, Kapolsek Pangalengan: Terasa tapi Tak Sebesar Gempa Garut

Bandung
Detik-detik Pendaki Asal Bandung Meninggal Dunia di Gunung Ciremai, Diduga Kelelahan

Detik-detik Pendaki Asal Bandung Meninggal Dunia di Gunung Ciremai, Diduga Kelelahan

Bandung
Gempa M 4,2 Guncang Kabupaten Bandung, Tak Berisiko Tsunami

Gempa M 4,2 Guncang Kabupaten Bandung, Tak Berisiko Tsunami

Bandung
Mobil Terguling di Majalengka, Sopir: Saya Ngantuk karena Bergadang Nonton Timnas Indonesia

Mobil Terguling di Majalengka, Sopir: Saya Ngantuk karena Bergadang Nonton Timnas Indonesia

Bandung
Cerita Anak-anak Muda dengan Mental Disabilitas Memupuk Impian

Cerita Anak-anak Muda dengan Mental Disabilitas Memupuk Impian

Bandung
Berawal dari Notifikasi 'Sayang', Suami di Bandung Bunuh Istrinya lalu Serahkan Diri ke Polisi

Berawal dari Notifikasi "Sayang", Suami di Bandung Bunuh Istrinya lalu Serahkan Diri ke Polisi

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Bandung
21 Kecamatan di Sukabumi Terdampak Gempa Garut

21 Kecamatan di Sukabumi Terdampak Gempa Garut

Bandung
Senjata Api dan Peluru Ditemukan di Kolam di Sukabumi, Warga Terkejut

Senjata Api dan Peluru Ditemukan di Kolam di Sukabumi, Warga Terkejut

Bandung
Suami yang Bunuh Istri di Bandung Dikenal Kurang Berinteraksi dengan Tetangga

Suami yang Bunuh Istri di Bandung Dikenal Kurang Berinteraksi dengan Tetangga

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com