KUNINGAN, KOMPAS.com - Seorang santri Pondok Pesantren (Ponpes) Husnul Khotimah di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, berinisial H (18), meninggal dunia. Ia diduga menjadi korban penganiayaan teman seangkatannya.
Sanwani, Kepala Divisi Humas Ponpes Husnul Khotimah, membenarkan peristiwa tersebut.
Dirinya sangat menyayangkan kejadian di luar batas itu terjadi di dalam lingkungan pondok pesantren.
"Iya, kami membenarkan peristiwa ini. Setelah 30 tahun dibangun, baru kali ini terjadi sampai santri meninggal dunia, kami sangat menyayangkan," kata Sanwani saat ditemui Kompas.com di lokasi, Rabu (6/12/2023).
Sanwani menyebut, pihak pesantren tidak mengetahui pasti kejadian itu. Tiba-tiba, dia mendapatkan laporan ada santri luka-luka dan dibawa ke rumah sakit. Setelah mendapatkan penanganan medis, santri tersebut meninggal dunia.
Baca juga: Kampanye Perdana, Prabowo Disambut Ribuan Santri di Ponpes Tasikmalaya
Saat ditanya kronologi kejadian, pihaknya sedang menyiapkan kuasa hukum yang akan memberikan keterangan lengkap.
Sanwani juga menyerahkan penanganan kasus ini kepada pihak kepolisian hingga terang benderang.
Kapolres Kuningan, AKBP Willy Andrian menyampaikan, kasus yang sempat membuat warga sekitar ramai ini tengah ditangani tim Reskrim.
"Betul, ada kejadian perundungan, pengeroyokan, di pondok pesantren Husnul Khotimah. Korban luka lebam di sebagian wajah dan tubuh yang tidak wajar," kata Willy saat dihubungi Kompas.com, Rabu (6/12/2023).
Willy menjelaskan, laporan warga sekaligus temuan-temuan tersebut didalami oleh tim Reskrim hingga menemukan fakta bahwa tindakan pengeroyokan tersebut diduga mengakibatkan korban meninggal dunia.
Atas dasar itu, tim sudah memanggil 18 orang santri untuk dimintai keterangan. 18 santri ini diduga mengetahui dan terlibat kasus dugaan pengeroyokan dan penganiayaan hingga korban meninggal dunia.
Hingga Rabu siang, petugas masih melakukan pendalaman dan pemeriksaan di Mapolres Kuningan.
"Nanti kami sampai lebih lanjut, sekarang masih dalam proses ya," sambung Willy.
Willy menegaskan, Polres Kuningan mengimbau seluruh pihak tidak bermain hakim sendiri.
Apabila ada masalah sebelumnya, segera laporkan kepada pihak berwajib untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
"Imbauan ini penting ya, jangan sampai ada pihak manapun yang bermain hakim sendiri, apalagi sampai mengakibatkan korban meninggal dunia. Laporkan lebih awal," tutup Willy.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.