Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Investigasi Kecelakaan KA Turangga Dimulai Hari Ini, Berikut Kata KNKT

Kompas.com - 06/01/2024, 14:56 WIB
M. Elgana Mubarokah,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto Tjahjono mengatakan akan mulai melakukan investigasi terkait kecelakaan kereta api (KA) Turangga di lintas Petak Cicalengka-Haurpugur, Kabupaten Bandung, Jawa Barat pada hari ini, Sabtu (6/1/2024).

Selain proses identifikasi, langkah pertama yang dilakukan yakni dengan menggali keterangan atau proses wawancara dengan petugas terkait.

"Kemarin kita fokus kepada masalah penanganan korban dulu. Kalau semua sudah clear, kita hari ini mulai untuk interview dengan petugasnya dan mengambil semua data yang ada di Stasiun Cicalengka maupun Stasiun Haurpugur," katanya saat ditemui di UPT Resort Jalan Rel 2.9, Cicalengka Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Sabtu (6/1/2024). 

Baca juga: Mengenang Pramugara KA Turangga Ardiansyah, Tulang Punggung Keluarga dan Hobi Travelling...


Baca juga: Isak Tangis Iringi Pemakaman Ardiansyah, Pramugara KA Turangga yang Meninggal Saat Bertugas

Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto Tjahjono saat memberi penjelasan terkait Investigasi penyebab kecelakaan kereta api yang terjadi di Cicalengka, Kabupaten Bandung kemarinKOMPAS.COM/M. Elgana Mubarokah Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto Tjahjono saat memberi penjelasan terkait Investigasi penyebab kecelakaan kereta api yang terjadi di Cicalengka, Kabupaten Bandung kemarin
Lantaran masih tahap awal, ia menyebut bakal mengumpulkan semua data terkait kecelakaan tersebut. 

"Jadi masih collecting, masih mengumpulkan semua data-data, nanti penanggung jawab investigasi ini adalah Pak Kusnaidi sebagai AIC-nya," kata dia. 

Soerjanto mengatakan, lamanya proses identifikasi bisa mencapai tiga bulan. Itu pun apabila data yang diterima termasuk kategori cepat. 

"Baru akan mulai hari ini dan toh pun kalau nanti kita mendapatkan datanya, nanti mungkin dalam waktu tiga bulanan, report akhir," tuturnya. 

Baca juga: KAI Pastikan Semua Penumpang Selamat dari Peristiwa Tabrakan Kereta di Cicalengka

Fokus penyelamatan black box

Foto udara kereta api lokal Bandung Raya yang bertabrakan dengan kereta api Turangga di Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat (5/1/2024). Hingga saat ini petugas masih mengidentifikasi penyebab kecelakaan tersebut serta masih mendata korban baik yang luka serta meninggal dunia. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi Foto udara kereta api lokal Bandung Raya yang bertabrakan dengan kereta api Turangga di Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat (5/1/2024). Hingga saat ini petugas masih mengidentifikasi penyebab kecelakaan tersebut serta masih mendata korban baik yang luka serta meninggal dunia.

Untuk laporan awal, kata dia, hampir sama dengan proses penerbangan. 

"Sebetulnya untuk laporan awal itu laporan untuk penerbangan. Berbeda, kalau penerbangan itu memang dalam satu bulan kita wajib (melapor) itu isinya cuma data kecelakaan, pilotnya siapa, korbannya berapa, kurang lebih itu aja," bebernya

Terkait penyelesaian investigasi, pihaknya mengaku tidak bisa menyimpulkan secara serampangan.

Hanya saja di masing-masing-masing lokomotif, pihaknya bakal lebih dulu menyelamatkan black box yang ada di dalam dua kedua lokomotif tersebut. 

"Nanti kita akan menanyakan kepada pihak LAN atau pihak KAI untuk mengajari kita signal ini kodenya apa dan gimana, setelah kita tahu, kita mempelajari, kita butuh waktu kurang lebih satu atau dua minggu," katanya lagi. 

Baca juga: Mengenal Black Box, Informan Kunci Penyebab Kecelakaan Pesawat

Hari ini, pihaknya berserta jajaran akan mengecek Stasiun Haurpugur untuk mengambil data. 

"Kemudian kita juga berusaha untuk mengambil data black box dari lokomotifnya, nah lokomotifnya kan memang dalam kondisi rusak, apakah memang gampang diambil atau harus diambil terus kita pasang di unit yang bagus yang bisa baca data dari lokomotif," ujarnya. 

Apabila kondisi black box dari kedua kereta tersebut masih dalam kondisi yang baik, lanjutnya, proses identifikasi akan berjalan cepat. 

"Nah, kadang kalau udah rusak kita butuh melakukan perbaikan dulu sehingga bisa memakan waktu sampai satu bulan, baru kebaca, baru kita bisa menganalisis datanya juga," ungkapnya. 

Tingkat kerumitan pun, imbuhnya, belum bisa dipastikan, pasalnya kereta api mesti menyesuaikan dengan kapasitas black box

"Kadang lebih rumit dan kadang lebih mudah. Kalau penerbangan itu mudahnya meskipun itu sedikit-sedikit data black box itu parameternya kalau pesawat moderen itu bisa sampai 3.000 parameter. Jadi, kalau kereta tergantung lokomotifnya, kalau lokomotif yang 201 hanya dipasang GPS," pungkasnya.

Baca juga: Jadi Komponen Penting Pesawat, Bagaimana Cara Kerja Black Box?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kumpay Waterpark di Subang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kumpay Waterpark di Subang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Bandung
Cerita Warga Terdampak Pergerakan Tanah di Cianjur, Diawali Gemuruh hingga Rumah-rumah Ambruk

Cerita Warga Terdampak Pergerakan Tanah di Cianjur, Diawali Gemuruh hingga Rumah-rumah Ambruk

Bandung
Kurir 1 Kg Sabu Disergap Polisi di Pintu Tol Kertajati

Kurir 1 Kg Sabu Disergap Polisi di Pintu Tol Kertajati

Bandung
PDI-P Buka Penjaringan untuk Pilkada Kota Bandung 2024

PDI-P Buka Penjaringan untuk Pilkada Kota Bandung 2024

Bandung
Tanah Bergerak di Cianjur, Kampung Ditinggalkan, Puing Reruntuhan mulai Dibersihkan

Tanah Bergerak di Cianjur, Kampung Ditinggalkan, Puing Reruntuhan mulai Dibersihkan

Bandung
Polda Jabar Bakal Telusuri Oknum Polisi Pengintimidasi Saksi Pembunuhan di Subang

Polda Jabar Bakal Telusuri Oknum Polisi Pengintimidasi Saksi Pembunuhan di Subang

Bandung
Majalaya Waterpark di Bandung: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Majalaya Waterpark di Bandung: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Bandung
Dianggap Tak Sesuai Harapan, Car Free Day Gedung Sate Dievaluasi

Dianggap Tak Sesuai Harapan, Car Free Day Gedung Sate Dievaluasi

Bandung
Pulang Antar Ikan dari Pasar, Dua Pelajar Tiba-tiba Dihentikan Penembak Misterius di Bandung

Pulang Antar Ikan dari Pasar, Dua Pelajar Tiba-tiba Dihentikan Penembak Misterius di Bandung

Bandung
OTK Lepaskan 4 Tembakan di Bandung, Pelaku Diduga Pakai 'Airsoft Gun'

OTK Lepaskan 4 Tembakan di Bandung, Pelaku Diduga Pakai "Airsoft Gun"

Bandung
Petani Tertimbun Longsor di Bandung Barat Belum Ditemukan

Petani Tertimbun Longsor di Bandung Barat Belum Ditemukan

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Bandung
Pergerakan Tanah di Cianjur, Puluhan Rumah Rusak, Sekampung Diungsikan

Pergerakan Tanah di Cianjur, Puluhan Rumah Rusak, Sekampung Diungsikan

Bandung
Polisi Buru Penembak Misterius di Bandung, Warga Dengar 4 Kali Tembakan

Polisi Buru Penembak Misterius di Bandung, Warga Dengar 4 Kali Tembakan

Bandung
Nostalgia Bandung Tempo Dulu, Bey Sambut Baik Braga Bebas Kendaraan

Nostalgia Bandung Tempo Dulu, Bey Sambut Baik Braga Bebas Kendaraan

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com