Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Didin Buka "Kotak Harta Karun", Berisi 2 Senjata dan Puluhan Amunisi

Kompas.com - 10/01/2024, 21:21 WIB
Muhamad Syahri Romdhon,
Reni Susanti

Tim Redaksi

MAJALENGKA, KOMPAS.com - Didin Muhyiddin (39) warga Desa Jatitujuh, Kecamatan Jatitujuh, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, kaget bukan kepalang.

Kotak besi berwarna hijau peninggalan sang bapak, yang sebelumnya dikira emas, ternyata berisikan senjata. Didin langsung melaporkan temuan itu kepada pihak berwajib.

Cerita itu diungkapkan Didin saat mendatangi Koramil 1714 Kodim 0617 Majalengka untuk melakukan penyerahan, Rabu (10/1/2024) siang.

Baca juga: Oknum Polisi di Sukabumi Lakukan KDRT, Istri Sempat Ditodong Pistol

Didin menyampaikan, awalnya dia membersihkan rumah dan menemukan peti besi berwarna hijau peninggalan bapaknya bernama Ibrahim Sobirin, pensiunan TNI berpangkat Peltu.

Ia yang khawatir langsung melaporkan peti itu ke temannya yang bertugas sebagai Babinsa Koramil 1714 Jatitujuh, Koptu Asep Julianto.

Didin mengaku selama ini merahasiakan dan tidak berani membuka. Dia sendiri sebagai anaknya tidak mengetahui bahwa barang itu berisi senjata api.

Baca juga: Hujan Angin di Majalengka, Pohon Tumbang Timpa Mobil dan Rumah Ambruk

"Saya ga tau, Pak. Itu amanat dari orangtua, ga boleh dibuka, amanatnya: titip ini kotak," kata Didin di Mako Koramil 1714 di hadapan tim humas dan sejumlah awak media, Rabu (10/1/2024) siang.

Sejumlah petugas yang berasal dari Koramil 1714 dan Kodim 0617 langsung membuka kotak besi berwarna hijau dan menemukan dua buah pucuk senjata api beserta sejumlah amunisi.

Didin yang ikut menyaksikan mengaku kaget dan tidak menyangka, amanat harta karun yang dititipkan bapaknya, adalah senjata.

"Ya kaget, Pak. Kok ini barang ini-an (senpi) barangkali saya kira emas atau uang gitu, ternyata senjata, kaget, ga tau sebelumnya sama sekali," tambah Didin.

Melalui keterangan tertulis humas Kodim 0617, rincian temuan dua pucuk senjata itu antara lain: Pistol FN Belgia, dengan nomor laras 10804, nomor jat. 3690, magazen 1 buah, dan amunisi 9 MM 18 butir. Sementara satu pucuk lainnya jenis Pistol Revolver, dengan amunisi 3,8 25 butir, kancing PDU 9 buah, dan tas magazen 1 buah.

Saat ditanya usia kotak itu, pria yang berprofesi bagian keamanan di SMA Jatitujuh ini menyebut, keberadaannya sudah sangat lama. Pasalnya, sebelum dia lahir pun, berdasarkan cerita keluarga, kotak itu sudah ada.

Dandim 0617 Majalengka Letkol Infantri Dudy Pilianto menyampaikan tas yang berisi senjata serta amunisi yang ada, merupakan benar peninggalan sang bapak.

Berdasarkan data dan bukti sejarah yang ada bersama peti kotak itu, petugas menemukan berkas berkas dan foto-foto masa tugas di TNI.

Setelah dilakukan pemeriksaan oleh petugas, Dudy menyebut, dua buah pucuk senjata itu sudah dalam kondisi rusak. Namun, sejumlah amunisi ada yang sudah mati, dan ada juga yang masih aktif.

Dudy mengapresiasi Didin yang langsung melaporkan temuan itu kepada anggota Babinsa Koramil Jatitujuh. Hal ini membuktikan, tingkat kepercayaan masyarakat terhadap TNI, dan TNI merespons cepat.

Respons dan penanganan yang cepat sangat perlu dilakukan, mengingat saat ini sedang dalam momen Pemilu sehingga keamanan dan ketertiban perlu dijaga dan ditingkatkan.

"Ini bukti Babinsa berhasil melakukan penggalangan kepercayaan kepada masyarakat, apalagi di tahun politik, dalam rangka menjaga keamanan dan ketertiban pemilu di tahun 2024. Termasuk juga dalam bentuk pencegahan kriminalitas," tambahnya.

Dudy juga menyampaikan, berdasarkan temuan ini dirinya mengapresiasi terhadap Babinsa dan akan melakukan laporan kepada atasan terkait potensi sekolah Bintara bagi Babinsa tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com