Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Sunanda Redam Tangisan Anak Saat Evakuasi Korban Banjir Cirebon

Kompas.com - 02/02/2024, 13:52 WIB
Muhamad Syahri Romdhon,
Reni Susanti

Tim Redaksi


CIREBON, KOMPAS.com - Banjir yang merendam tiga desa di Kecamatan Plered, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, pada Kamis (1/2/2024), menyisakan trauma bagi sebagian warga.

Sebagian anak kecil pun menangis saat orangtua dan BPBD Kabupaten Cirebon melakukan proses evakuasi.

Pantauan Kompas.com, anak dari Sunanda, warga Desa Sarabau Kecamatan Plered, seketika menangis. Dia terus meneriakan kata ayah saat naik perahu karet milik BPBD Kabupaten Cirebon. Proses evakuasi pun berlangsung dramatis.

Baca juga: Polisi Evakuasi 3 Orang Lansia yang Terjebak Banjir di Rokan Hulu

"Ayah, ayah, ayah ke sini, jangan pergi," kata anak kecil laki-laki dengan kaus bewarna orange hitam, Kamis (1/1/2024).

Sunanda mengakui anaknya takut lantaran melihat air banjir yang begitu tinggi. Dia juga kaget karena harus satu perahu karet bersama 5 anak kecil dan 2 wanita lanjut usia. 

Malam itu, sambung Sunanda, ia bersama 30 keluarganya baru tiba di Cirebon usai menghadiri pernikahan saudaranya di Tasikmalaya. Bus yang dinaikinya disambut banjir yang tinggi.

Baca juga: Pemkot Semarang Optimistis 56 Persen Wilayah Banjir Teratasi pada Juni 2024

Bahkan, bus yang seharusnya membawa ke Desa Sarabau, terpaksa berhenti di balai Desa Gamel karena banjir yang cukup tinggi. Sang sopir bus takut air malah merusak mesin bus bila dipaksakan.

"Iya nangis, Mas, dia takut dan juga kaget, turun dari bus langsung dipindah ke perahu karet. Harusnya bus langsung ke Desa Sarabau, tapi banjirnya tinggi sekali, jadi kita jalan kaki. Untung ada BPBD buat nolong anak dan ibu saya," tutur Sunanda kepada Kompas.com dengan nada prihatin.

Usai dibawa perahu karet, dirinya langsung membawa anak dan keluarganya bukan ke rumah di Sarabau. Pasalnya rumah mereka juga terendam banjir sehingga harus mengungsi ke rumah saudara lainnya yang lebih aman.

Koordinator Lapangan (korlap) BPBD Kabupaten Cirebon, Faozan menyampaikan, tim masih siaga hingga Jumat dini hari.

Genangan banjir dinyatakan surut sekitar pukul 02.00 WIB. Warga yang semula mengungsi di masjid dan Balai Desa Gamel sudah kembali ke rumah.

"Alhamdulillah. Banjir sudah surut sekitar jam 02.00 WIB, tim juga langsung ke kantor untuk laporan lengkap ke pimpinan. Tapi, kita tetap asesmen untuk memastikan dampak kerusakan akibat banjir sepanjang Kamis-Jumat," kata Faozan saat dihubungi Kompas.com Jumat (2/2/2024).

Belajar dari kejadian ini, BPBD Kabupaten Cirebon, kata Faozan mengimbau warga agar siaga dan mengantisipasi awal bila cuaca sudah mendung untuk mengamankan barang-barang, utamanya elektronik.

Dokumen-dokumen penting juga harus diprioritaskan untuk diselamatkan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bocah 10 Tahun Meninggal Diduga Korban Malapraktik di Puskesmas, Polres Cianjur Periksa 7 Saksi

Bocah 10 Tahun Meninggal Diduga Korban Malapraktik di Puskesmas, Polres Cianjur Periksa 7 Saksi

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Rabu 22 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Rabu 22 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Bandung
Bocah di Cianjur Meninggal Usai Diberi Suntikan Ketiga oleh Perawat Puskesmas

Bocah di Cianjur Meninggal Usai Diberi Suntikan Ketiga oleh Perawat Puskesmas

Bandung
'Long Weekend Waisak', Ganjil Genap di Puncak Berlaku 5 Hari

"Long Weekend Waisak", Ganjil Genap di Puncak Berlaku 5 Hari

Bandung
Kronologi Pembunuhan Perempuan di Lembang oleh Mantan Pembantu, Pelaku Dipergoki Warga

Kronologi Pembunuhan Perempuan di Lembang oleh Mantan Pembantu, Pelaku Dipergoki Warga

Bandung
Mediasi Gagal, Gugatan 2 Eks Bupati di Pilkada Garut Dilanjut Musyawarah

Mediasi Gagal, Gugatan 2 Eks Bupati di Pilkada Garut Dilanjut Musyawarah

Bandung
Cileunyi Bandung Semrawut, Sopir Angkot Berharap Ada Terminal

Cileunyi Bandung Semrawut, Sopir Angkot Berharap Ada Terminal

Bandung
MK Tolak Semua Gugatan Sengketa Pileg 2024 di Bandung Barat

MK Tolak Semua Gugatan Sengketa Pileg 2024 di Bandung Barat

Bandung
Jual Satwa Langka Dilindungi, Seorang Warga Garut Ditangkap

Jual Satwa Langka Dilindungi, Seorang Warga Garut Ditangkap

Bandung
Wilayah Cileunyi Tak Kunjung Punya Terminal, Apa yang Terjadi?

Wilayah Cileunyi Tak Kunjung Punya Terminal, Apa yang Terjadi?

Bandung
Seorang Pria di Lembang Bunuh Mantan Majikan Pakai Balok Kayu

Seorang Pria di Lembang Bunuh Mantan Majikan Pakai Balok Kayu

Bandung
Muncul Wacana Ridwan Kamil-Raffi Ahmad pada Pilkada 2024, Golkar: Siapa Saja Masih Mungkin

Muncul Wacana Ridwan Kamil-Raffi Ahmad pada Pilkada 2024, Golkar: Siapa Saja Masih Mungkin

Bandung
Mayat Perempuan Ditemukan di Pesawahan Nagreg Bandung, Keluarga Tolak Otopsi

Mayat Perempuan Ditemukan di Pesawahan Nagreg Bandung, Keluarga Tolak Otopsi

Bandung
Kisah Gadis di Indramayu Berpenampilan Laki-laki agar Bisa Kerja Jadi Buruh Bangunan demi Sang Adik

Kisah Gadis di Indramayu Berpenampilan Laki-laki agar Bisa Kerja Jadi Buruh Bangunan demi Sang Adik

Bandung
Anaknya Dipenjara Seumur Hidup, Suratno Tetap Yakin Sudirman Bukan Pembunuh Vina

Anaknya Dipenjara Seumur Hidup, Suratno Tetap Yakin Sudirman Bukan Pembunuh Vina

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com