Salin Artikel

Cerita Sunanda Redam Tangisan Anak Saat Evakuasi Korban Banjir Cirebon

Sebagian anak kecil pun menangis saat orangtua dan BPBD Kabupaten Cirebon melakukan proses evakuasi.

Pantauan Kompas.com, anak dari Sunanda, warga Desa Sarabau Kecamatan Plered, seketika menangis. Dia terus meneriakan kata ayah saat naik perahu karet milik BPBD Kabupaten Cirebon. Proses evakuasi pun berlangsung dramatis.

"Ayah, ayah, ayah ke sini, jangan pergi," kata anak kecil laki-laki dengan kaus bewarna orange hitam, Kamis (1/1/2024).

Sunanda mengakui anaknya takut lantaran melihat air banjir yang begitu tinggi. Dia juga kaget karena harus satu perahu karet bersama 5 anak kecil dan 2 wanita lanjut usia. 

Malam itu, sambung Sunanda, ia bersama 30 keluarganya baru tiba di Cirebon usai menghadiri pernikahan saudaranya di Tasikmalaya. Bus yang dinaikinya disambut banjir yang tinggi.

Bahkan, bus yang seharusnya membawa ke Desa Sarabau, terpaksa berhenti di balai Desa Gamel karena banjir yang cukup tinggi. Sang sopir bus takut air malah merusak mesin bus bila dipaksakan.

"Iya nangis, Mas, dia takut dan juga kaget, turun dari bus langsung dipindah ke perahu karet. Harusnya bus langsung ke Desa Sarabau, tapi banjirnya tinggi sekali, jadi kita jalan kaki. Untung ada BPBD buat nolong anak dan ibu saya," tutur Sunanda kepada Kompas.com dengan nada prihatin.

Usai dibawa perahu karet, dirinya langsung membawa anak dan keluarganya bukan ke rumah di Sarabau. Pasalnya rumah mereka juga terendam banjir sehingga harus mengungsi ke rumah saudara lainnya yang lebih aman.

Koordinator Lapangan (korlap) BPBD Kabupaten Cirebon, Faozan menyampaikan, tim masih siaga hingga Jumat dini hari.

Genangan banjir dinyatakan surut sekitar pukul 02.00 WIB. Warga yang semula mengungsi di masjid dan Balai Desa Gamel sudah kembali ke rumah.

"Alhamdulillah. Banjir sudah surut sekitar jam 02.00 WIB, tim juga langsung ke kantor untuk laporan lengkap ke pimpinan. Tapi, kita tetap asesmen untuk memastikan dampak kerusakan akibat banjir sepanjang Kamis-Jumat," kata Faozan saat dihubungi Kompas.com Jumat (2/2/2024).

Belajar dari kejadian ini, BPBD Kabupaten Cirebon, kata Faozan mengimbau warga agar siaga dan mengantisipasi awal bila cuaca sudah mendung untuk mengamankan barang-barang, utamanya elektronik.

Dokumen-dokumen penting juga harus diprioritaskan untuk diselamatkan.

https://bandung.kompas.com/read/2024/02/02/135242378/cerita-sunanda-redam-tangisan-anak-saat-evakuasi-korban-banjir-cirebon

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke