Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baru Selesai Dibangun, Said Kaget Saat Pulang Rumahnya Rata dengan Sungai

Kompas.com - 02/02/2024, 18:07 WIB
Muhamad Syahri Romdhon,
Reni Susanti

Tim Redaksi

CIREBON, KOMPAS.com - Muhamad Said (42), warga Kampung Benda Kerep, Kelurahan Argasunya, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon, Jawa Barat, kaget bukan kepalang. Rumah yang ditinggali ibunya ambruk dan rata dengan sungai.

Namun, Said tetap bersyukur. Saat sungai menggerus fondasi rumahnya hingga ambruk total, dia tak di lokasi. Ibu dan keluarganya pun selamat dari marabahaya.

Said mengaku tak kuasa melihat rumah yang baru dibangun bersama enam saudaranya beberapa waktu lalu, ambruk. Rumahnya yang berada di sekitar kawasan sandaran atau tebing sungai benda kerep, ambruk rata dengan sungai.

Baca juga: Cerita Pilu Nenek Desti, Belasan Tahun Rawat Anak ODGJ, Rumah Ambruk, Anaknya Kini Tinggal di Kandang Sapi

Dirinya juga tidak mau cerita dengan ibunya lantaran tidak ingin membebani pikiran ibunya yang sedang sakit.

"Sedih, Mas. Kaget. Pas pertama lihat separah ini rusaknya. Ga ada yang tersisa. Ambruk total," kata Said saat ditemui Kompas.com di rumahnya Jumat (2/1/2024) siang.

Baca juga: Cerita Sunanda Redam Tangisan Anak Saat Evakuasi Korban Banjir Cirebon

Sebelumnya, satu pekan lalu, Said yang kini tinggal di Kecamatan Mundu, menjenguk ibunya yang sedang sakit. Dia kemudian membawa ibunya untuk tinggal di rumahnya bersama anak-anaknya agar lebih nyaman dan terhibur.

Namun, hujan deras dan angin kencang yang menerpa sebagian wilayah Kota dan Kabupaten Cirebon, pada Selasa (30/1/2024), berdampak pada rumah ibunya.

Debit aliran air di Sungai Benda Kerep, meningkat drastis. Rumah yang berada sekitar 10 meter dari permukaan sungai roboh.

Diduga derasnya aliran sungai menghantam tebing fondasi yang menjadi penopang bangunan rumah hingga terkikis, ambrol, dan porak poranda.

Said pasrah dengan kondisi ini, karena menyadari ini musibah alam. Dia juga bahkan sempat mengucap syukur karena dia berhasil membawa ibunya sebelum rumahnya ambruk.

"Beruntung minggu lalu saya ke sini bawa ibu, gantian rawat ibu sama anak-anak lain, ibu sudah sepuh. Pas ibu sudah dibawa, rumah ambruk, kalau masih ada ibu, ga bisa dibayangkan," sambung Said mengelus dada.

Mardiansyah, Lurah Argasunya, Kecamatan Harjamukti Kota Cirebon, menyebut tim gabungan dari BPBD TNI dan Polri langsung meninjau lokasi. Video yang beredar di sejumlah media sosial tersebar karena kerusakannya cukup parah.

Usai meninjau lokasi, mereka juga langsung memberikan sedikit bantuan berupa sembako dan alat tidur kepada Said.

Mardiansyah menyebut, berdasarkan analisa lokasi, Kelurahan Argasunya merupakan satu-satunya kawasan dataran tinggi di Kota Cirebon.

Dia berbatasan dengan Kecamatan Beber dan Mundu Kabupaten Cirebon yang menjadi perbatasan dengan Kabupaten Kuningan.

Akibatnya, banyak rumah warga di tebing-tebing, seperti rumah Said, terdampak. Catatannya ada sekitar 20 rumah di RW 11 kelurahan Argasunya yang terancam dan berpotensi mengalami musibah ambruk bila terjadi cuaca ekstrim.

"Dataran tinggi di Argasunya, RW 8,9,10,11. Di titik ini, RW 11 PR kita pembuatan tanggul, kurang lebih sepanjang 1 kilometer kanan kiri. Kalau tidak kondisi ini mengancam sekitar 20 rumah," kata Mardiansyah saat ditanya Kompas.com di lokasi longsor.

Sebagai orang nomor satu di wilayahnya, dia menerapkan beberapa kebijakan yakni gencar sosialisasi kebencanaan. Dia mengunjungi RT dan RW untuk mengedukasi warga terkait potensi kebencanaan di dataran tinggi.

Targetnya, warga sadar aturan dan mau berpindah dari rumah di kawasan tebing karena sangat membahayakan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Sebut Tidak Ada Jejak Rem dalam Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang

Polisi Sebut Tidak Ada Jejak Rem dalam Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang

Bandung
Detik-detik Kecelakaan Bus Siswa SMK Lingga Kencana di Subang, Penumpang Teriak 'Allahu Akbar'

Detik-detik Kecelakaan Bus Siswa SMK Lingga Kencana di Subang, Penumpang Teriak "Allahu Akbar"

Bandung
Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang, Muslim: Saya Tanya Tiga Kali, Aman atau Tidak?

Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang, Muslim: Saya Tanya Tiga Kali, Aman atau Tidak?

Bandung
Diduga Mabuk, Pria Asal Cileunyi Tewas Tenggelam di Sumur

Diduga Mabuk, Pria Asal Cileunyi Tewas Tenggelam di Sumur

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Bandung
Sederet Fakta Kecelakaan Maut Bus Rombongan SMK Lingga Kencana di Ciater, Subang

Sederet Fakta Kecelakaan Maut Bus Rombongan SMK Lingga Kencana di Ciater, Subang

Bandung
Pemkab Subang Siapkan 30 Ambulans untuk Antar-Jemput Korban Kecelakaan Bus di Ciater

Pemkab Subang Siapkan 30 Ambulans untuk Antar-Jemput Korban Kecelakaan Bus di Ciater

Bandung
Sopir Bus Rombongan SMK Lingga Kencana Depok yang Kecelakaan di Subang Masih Dirawat

Sopir Bus Rombongan SMK Lingga Kencana Depok yang Kecelakaan di Subang Masih Dirawat

Bandung
Identitas 11 Korban Tewas Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang

Identitas 11 Korban Tewas Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang

Bandung
Kesaksian Sopir Bus Maut di Subang, Hilang Kendali Saat Rem Tak Berfungsi

Kesaksian Sopir Bus Maut di Subang, Hilang Kendali Saat Rem Tak Berfungsi

Bandung
Biaya Pengobatan Korban Kecelakaan Bus di Subang Ditanggung Pemerintah

Biaya Pengobatan Korban Kecelakaan Bus di Subang Ditanggung Pemerintah

Bandung
Polisi Selidiki Penyebab Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang

Polisi Selidiki Penyebab Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang

Bandung
Kecelakaan Bus di Subang, 1 dari 11 Korban Tewas Diserahkan ke Keluarga

Kecelakaan Bus di Subang, 1 dari 11 Korban Tewas Diserahkan ke Keluarga

Bandung
Bus Rombongan Siswa yang Terguling di Subang Kondisinya Sudah Tua dan Sempat Bermasalah pada Mesin

Bus Rombongan Siswa yang Terguling di Subang Kondisinya Sudah Tua dan Sempat Bermasalah pada Mesin

Bandung
Tragedi Kecelakaan Bus di Subang, Acara Perpisahan Pelajar SMK Lingga Kencana Berakhir Duka

Tragedi Kecelakaan Bus di Subang, Acara Perpisahan Pelajar SMK Lingga Kencana Berakhir Duka

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com