KOMPAS.com - Calon presiden (Capres) nomor urut 1 dan 2, Anies Baswedan dan Prabowo Subianto, akan menggelar kampanye akbar di Jawa Barat (Jabar), pada Kamis (8/2/2024).
Rencananya, Anies Baswedan akan berkampanye di Stadion Jaya Raga, Garut, Jabar, pada sekitar pukul 08.00 WIB. Kemudian, Anies akan melanjutkan kampanyenya di STAI Persis Garut, pada pukul 10.00 WIB.
Anies selanjutnya langsung menuju Taman Prawatasari, Cianjur, Jabar, untuk menggelar kampanye akbar.
Sementara itu, Prabowo Subianto bakal menggelar kampanye terbuka di hadapan sekitar 40.000 pendukungnya di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Kecamatan Gedebage, Kota Bandung, Jabar, pada sekitar pukul 12.00 WIB.
Baca juga: Gibran: Kita Lanjutkan Pemerataan Pembangunan, Tak Ada Lagi Jawa Sentris
Sebelum masa kampanye Pemilu 2024 berakhir, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka menggencarkan kampanye di wilayah Jabar untuk mengejar keterpilihan masif di provinsi tersebut.
Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion, Dedi Kurnia Syah mengatakan, hal efektif yang bisa dilakukan pada akhir masa kampanye ini adalah menguatkan kesan bagi masyarakat.
"Di masa (kampanye) yang terakhir ini saya kira adalah kesan-kesan yang mendalam, simpati yang dipupuk, itu akan jauh lebih efektif dibandingkan dengan agitasi dan propaganda. Agitasi dan propaganda itu bagus di awal sampai pertengahan," kata Dedi, Rabu (7/2/2024), dikutip dari TribunJabar.id.
Jabar sebagai provinsi dengan jumlah pemilih terbanyak, Dedi menambahkan, mayoritas warganya cenderung menyukai keramahan dan kelembutan. Semakin ramah, maka semakin besar besar potensi keterpilihannya.
"Dalam debat terakhir juga sudah tidak lagi agitasi. Prabowo sendiri juga cukup bagus sudah meminta maaf. Itu juga dalam upaya untuk menarik simpati publik. Jadi ini menjaga saja di hari-hari akhir, (kampanye)," ujar Dedi.
Prabowo-Gibran, menurut Dedi, memiliki keunggulan mengingat Prabowo berhasil unggul di Jabar pada Pilpres 2019, sedangkan dukungan untuk Anies-Muhaimin masih cukup besar di provinsi ini.
"Sementara Ganjar, saya kira cukup tertinggal jauh, jadi kalau kemudian Ganjar ikut bertarung di Jabar ya itu buang-buang energi," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.