Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Kota Bandung Rela Antre Berjam-jam demi Beras Murah

Kompas.com - 20/02/2024, 13:11 WIB
Putra Prima Perdana,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS. com - Sebagai langkah untuk menekan harga beras yang terus naik di Kota Bandung, Jawa Barat, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung menggelar operasi pasar beras dan pasar murah di 30 kecamatan, mulai 19 Februari-1 Maret 2024. 

Dalam kegiatan ini,warga Bandung bisa mendapatkan beras kualitas medium Stabilisasi Pasokan Harga Pangan (SPHP) dengan harga Rp 10.600 per kilogram atau Rp 53.000 per satu kantong beras berisi 5 kilogram. 

Baca juga: Harga Beras Premium Naik, Pembeli di Kota Malang Buru Beras dari Bulog

Tingginya antusiasme warga untuk mendapatlan beras murah membuat antrean membludak seperti yang terjadi hari ini, Selasa (20/2/2024), di  Kantor Kecamatan Kiaracondong, Kota Bandung. 

Baca juga: Beras Paling Murah di Bandung, Kuning dan Tidak Layak Konsumsi

"Saya antre sampai satu jam. Ini pembelian yang tahap dua. Yang pertama tadi anak saya sampai tiga jam antrenya," kata Nurhayati (52), warga Kiaracondong, Kota Bandung, saat ditemui seusai  mengantre, Selasa siang. 

Nurhayati mengaku rela mengantre karena saat ini harga beras yang biasa dia konsumsi sangat mahal terutama untuk kelas medium.

"Di warung sekarang sudah Rp 16.000 sampai Rp 17.000 per kilogram. Kalau beli yang Rp 15.000 kualitasnya jelek, kurang layak," ujarnya. 

Namun, karena tingginya antusiasme warga untuk membeli beras, tidak semua warga kebagian.

Stok beras 20 ton untuk warga di Kecamatan Kiaracondong yang pembeliannya dibuka sejak pukul 07.00 WIB pun ludes pada pukul 12.00 WIB. 

"Iya, saya datang kesiangan. Lihat antrean sudah panjang, katanya juga sudah habis, " kata Dede (63). 

Dede berharap penjualan beras murah bisa kembali digelar agar pembelian bisa merata. 

"Kalau ada lagi lebih baik dibagi per wilayah saja, biar nggak menumpuk, " tandasnya. 

Di tempat yang sama, Kabid Distribusi Perdagangan dan Pengawasan Kemetrologian Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung, Meiwan Kartiwa mengatakan, antrean warga di Kecamatan Kiaracondong yang akan membeli beras murah, sudah terjadi sejak pukul 06.00 WIB. 

"Warga sudah antre sejak pukul 06.00 WIB. Ini penjualan 10 ton kedua. 10 ton pertama sudah habis, " ungkapnya. 

Untuk pembelian beras seharga Rp 53.000 per satu kantong isi 5 kilogram, hanya boleh dibeli satu kantong saja per KTP agar bisa dinikmati lebih banyak masyarakat. 

Disdagin dan Bulog, lanjut Meiwan, menyediakan 10 ton beras untuk satu kecamatan.

Namun, khusus untuk beberapa kecamatan padat penduduk seperti Kiaracondong, Babakan Ciparay, dan Antapani, kuota penjualan beras dinaikkan menjadi 20 ton. 

"Masing-masing kecamatan 10 ton. Kemarin kita distribusikan untuk tiga kecamatan yaitu Buahbatu, Bandung Wetan, dan Cibiru. Untuk. hari ini di Kiaracondong, Cibeunying Kaler, dan Astana Anyar," jelasnya.

Meiwan mengatakan, setelah melihat antusiasme masyarakat dalam operasi pasar penjualan beras murah, pihaknya akan mengevaluasi kembali pola pendistribusian agar antrean masyarakat tidak terlalu membludak.

"Setelah dua hari kita coba sistem antrean terbuka, kita lihat nanti hasil evaluasi apakah bisa di-drop ke kelurahan untuk mémecah antrean agar tidak ada lagi masyarakat berdesak desakan," ujarnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Suami di Cianjur Baru Tahu Istrinya Ternyata Laki-laki Usai 12 Hari Menikah

Suami di Cianjur Baru Tahu Istrinya Ternyata Laki-laki Usai 12 Hari Menikah

Bandung
Puluhan Warga Purwakarta Keracunan, Diduga karena Hidangan Sunatan

Puluhan Warga Purwakarta Keracunan, Diduga karena Hidangan Sunatan

Bandung
7 Orang Alami Pembacokan di Cicalengka, Pelaku Diduga Gerombolan Bermotor

7 Orang Alami Pembacokan di Cicalengka, Pelaku Diduga Gerombolan Bermotor

Bandung
Pelaku Mutilasi di Ciamis Ditahan di Sel Khusus, Ini Alasannya

Pelaku Mutilasi di Ciamis Ditahan di Sel Khusus, Ini Alasannya

Bandung
7 Pengguna Jalan di Cicalengka Jadi Korban Pembacokan OTK

7 Pengguna Jalan di Cicalengka Jadi Korban Pembacokan OTK

Bandung
Detik-detik Duel Maut Siswa SMP di Sukabumi, Satu Orang Meninggal

Detik-detik Duel Maut Siswa SMP di Sukabumi, Satu Orang Meninggal

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Bandung
Menikmati Jalan Braga Bandung yang Tak Lagi Macet pada Akhir Pekan

Menikmati Jalan Braga Bandung yang Tak Lagi Macet pada Akhir Pekan

Bandung
Polisi Olah TKP Kasus Oknum Brimob yang Tabrak Warga sampai Tewas

Polisi Olah TKP Kasus Oknum Brimob yang Tabrak Warga sampai Tewas

Bandung
Kisruh Birokrat di Cianjur Berakhir Damai, Banjir Air Mata dan Saling Cium Tangan

Kisruh Birokrat di Cianjur Berakhir Damai, Banjir Air Mata dan Saling Cium Tangan

Bandung
Tak Kunjung Diambil, 158 Sepeda Motor Hasil Razia Polisi di Bandung 2 Tahun Terbengkalai

Tak Kunjung Diambil, 158 Sepeda Motor Hasil Razia Polisi di Bandung 2 Tahun Terbengkalai

Bandung
Bima Arya Tanggapi Peluang Berpasangan dengan Ridwan Kamil pada Pilkada Jabar 2024

Bima Arya Tanggapi Peluang Berpasangan dengan Ridwan Kamil pada Pilkada Jabar 2024

Bandung
Wisatawan Minta Jalan Braga Bandung Bebas Kendaraan Diperpanjang

Wisatawan Minta Jalan Braga Bandung Bebas Kendaraan Diperpanjang

Bandung
Gerindra Disebut Lirik Dedi Mulyadi untuk Pilkada Jabar 2024

Gerindra Disebut Lirik Dedi Mulyadi untuk Pilkada Jabar 2024

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com