Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Alfi dari Warung Kopi, Direndahkan Atasan, hingga Bangun Bisnis Teknologi

Kompas.com - 23/02/2024, 08:05 WIB
Reni Susanti

Editor

BANDUNG, KOMPAS.com - Semua berawal dari warung kopi di pinggiran Jakarta, 2016 silam. Saat itu, Alfi Muhammad bekerja di sebuah perusahaan teknologi terkemuka di Jakarta.

Ia merenung. Sebuah kesalahan dilakukannya dalam pekerjaan. Hal yang membuatnya berpikir keras saat itu adalah perlakuan merendahkan atasannya atas kesalahan yang dilakukannya.

"Saya (disebut) orang kampung ga ngerti soal IT atau teknologi, dan atasan saya bilang why you just shit like a dog, itu menyakitkan sekali," ujar Alfi dalam acara Discover Tech Solustions-Al Revolutions Cyber Defends Strategies di Bandung, Kamis (22/2/2024).

Baca juga: Kisah Sukses Roti Unyil Bogor, Si Mungil Beromzet Miliaran Rupiah

Dari sana Alfi termotivasi ingin membuktikan bahwa tidak ada manusia yang bodoh dan tidak ada yang lebih pintar. Manusia tahu lebih dulu asal mau belajar dan ada kesempatan.

Pucuk dicinta ulam pun tiba, kesempatan itu akhirnya datang.

Di tahun yang sama, salah seorang temannya menawarkan project pembuatan sistem absensi dan penggajian beserta perangkat infrastruktur dan jaringan di perusahaan BUMN di Padalarang. Saat itu, bisnis proses di perusahaan itu masih serba manual.

Baca juga: Cerita Perjuangan KPPS, Bekerja dari Subuh hingga Subuh Lagi

"Sialnya saya tidak mengerti soal itu tapi kesempatan tidak akan datang dua kali, tanpa pikir panjang saya menyanggupi project itu dengan modal nekat, tabungan istri alakadarnya, dan relasi pertemanan yang kiranya bisa membantu saya untuk menjalankan project itu," ungkap dia.

Rupanya sistem yang dibuatnya berhasil diimplementasikan. Hasilnya produktivitas atau kinerja meningkat karena perusahaan bisa mengontrol kedisiplinan, kepatuhan, dan KPI karyawan.

"Ide Nekat itu saya dapatkan dari potongan sebuah buku yang mengatakan: if you got big opportunity just say yes, and then learn, dan saat ini itu jadi patokan saya mengambil keputusan ketika mendapatkan apapun kesempatan yang datang," beber dia.

Masalah lain muncul, ketika proyek itu selesai pembayaran harus melalui perusahaan yang legal. Ia dan teman-temannya kebingungan mencari uang tambahan untuk membuat legalitas perusahaan.

Sebab waktu itu, tabungan sudah habis untuk membiayai operasional proyek tersebut.

Akhirnya ada orang yang bersedia membantu meminjamkan uangnya Rp 15 juta dengan sistem pembayaran cicil sampai lunas.

"Yang memberikan pinjaman itu ialah yang kini jadi Komisaris di perusahaan. Jadi perusahaan ini diberi nama PT Indotek Buana Karya, berdiri 14 Februari 2018, diarsiteki 3 orang. Saya, Mochamad Syadam, dan Mustikasari," ucap dia.

Di tahun keenam ini, perusahaannya memiliki 60 karyawan. Dalam menjalankan bisnisnya, perusahaan ini mengacu pada 6 prinsip. Di antaranya solusi, integritas, profesional, improvement,

Suka duka

Selama menjalankan bisnis ini, Alfi dan teman-temannya merasakan suka dan duka. Mulai dari kesulitan permodalan di awal tahun pendirian, sulit mendapatkan customer karena kekurangan modal.

"Sampai titik rendah kami pada waktu itu, saya ikut turun tangan untuk project penarikan kabel karena tidak ada biaya untuk pekerja tambahan dan mengalami kecelakaan jatuh dari tangga 3 meter sampai patah tulang pada tangan saya dan harus dioperasi 5 kali," ungkap dia.

Namun Alfi melihat itulah sebuah proses. Sampai mereka menemukan suka cita ketika perusahaannya bisa memberikan penghidupan bagi 60 orang karyawan.

Kini mereka memiliki klien perusahaan dari berbagai daerah di Indonesia. Selain itu, mereka menjalin kerja sama dengan perusahaan luar negeri.

Seperti kerja sama alih teknologi digital forensic dan penanggulangan kebocoran data dengan perusahaan asal Rusia Searchinform, Sectona yang merupakan Privilege Access Management dari India, serta Ruijie Networks dari China.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Sebut Tidak Ada Jejak Rem dalam Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang

Polisi Sebut Tidak Ada Jejak Rem dalam Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang

Bandung
Detik-detik Kecelakaan Bus Siswa SMK Lingga Kencana di Subang, Penumpang Teriak 'Allahu Akbar'

Detik-detik Kecelakaan Bus Siswa SMK Lingga Kencana di Subang, Penumpang Teriak "Allahu Akbar"

Bandung
Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang, Muslim: Saya Tanya Tiga Kali, Aman atau Tidak?

Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang, Muslim: Saya Tanya Tiga Kali, Aman atau Tidak?

Bandung
Diduga Mabuk, Pria Asal Cileunyi Tewas Tenggelam di Sumur

Diduga Mabuk, Pria Asal Cileunyi Tewas Tenggelam di Sumur

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Bandung
Sederet Fakta Kecelakaan Maut Bus Rombongan SMK Lingga Kencana di Ciater, Subang

Sederet Fakta Kecelakaan Maut Bus Rombongan SMK Lingga Kencana di Ciater, Subang

Bandung
Pemkab Subang Siapkan 30 Ambulans untuk Antar-Jemput Korban Kecelakaan Bus di Ciater

Pemkab Subang Siapkan 30 Ambulans untuk Antar-Jemput Korban Kecelakaan Bus di Ciater

Bandung
Sopir Bus Rombongan SMK Lingga Kencana Depok yang Kecelakaan di Subang Masih Dirawat

Sopir Bus Rombongan SMK Lingga Kencana Depok yang Kecelakaan di Subang Masih Dirawat

Bandung
Identitas 11 Korban Tewas Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang

Identitas 11 Korban Tewas Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang

Bandung
Kesaksian Sopir Bus Maut di Subang, Hilang Kendali Saat Rem Tak Berfungsi

Kesaksian Sopir Bus Maut di Subang, Hilang Kendali Saat Rem Tak Berfungsi

Bandung
Biaya Pengobatan Korban Kecelakaan Bus di Subang Ditanggung Pemerintah

Biaya Pengobatan Korban Kecelakaan Bus di Subang Ditanggung Pemerintah

Bandung
Polisi Selidiki Penyebab Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang

Polisi Selidiki Penyebab Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang

Bandung
Kecelakaan Bus di Subang, 1 dari 11 Korban Tewas Diserahkan ke Keluarga

Kecelakaan Bus di Subang, 1 dari 11 Korban Tewas Diserahkan ke Keluarga

Bandung
Bus Rombongan Siswa yang Terguling di Subang Kondisinya Sudah Tua dan Sempat Bermasalah pada Mesin

Bus Rombongan Siswa yang Terguling di Subang Kondisinya Sudah Tua dan Sempat Bermasalah pada Mesin

Bandung
Tragedi Kecelakaan Bus di Subang, Acara Perpisahan Pelajar SMK Lingga Kencana Berakhir Duka

Tragedi Kecelakaan Bus di Subang, Acara Perpisahan Pelajar SMK Lingga Kencana Berakhir Duka

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com