Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bey Sebut Operasi Pasar untuk Masyarakat Bukan Pegawai Pemerintahan

Kompas.com - 06/03/2024, 15:59 WIB
Faqih Rohman Syafei,
Reni Susanti

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin meminta operasi pasar murah jelang Ramadan dan Idul Fitri 1445 Hijriah tidak digelar di halaman kantor pemerintahan atau lingkungan kedinasan.

Pelaksanaan operasi pasar murah itu, menurut Bey, semestinya dilakukan di tempat-tempat yang bisa dijangkau masyarakat. Pasalnya, target operasi pasar murah adalah masyarakat bukan pegawai pemerintahan.

"Pasar murah dilakukan di daerah rawan miskin, minimal di tempat kelurahan karena mudah dijangkau masyarakat," kata Bey di Bandung, Rabu (6/3/2024). 

Baca juga: Bey Sebut Puting Beliung di Jatinangor dan Rancaekek Tak Timbulkan Korban Jiwa

Dia mengungkapkan, operasi pasar murah merupakan upaya pemerintah daerah untuk menekan inflasi di Jabar. Mengingat, inflasi di Jabar pada Februari 2024 lebih tinggi ketimbang nasional.

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Jabar, inflasi Februari 2024 sebesar 3,09 persen (year on year), 0,45 persen (month to month), dan 0,61 persen (year to date). Angka tersebut lebih tinggi dibanding inflasi nasional (yoy) sebesar 2,75 persen.

"Gelaran pangan murah itu jadi salah satu langkah strategis untuk mengendalikan inflasi di Jawa Barat, jangan sampai salah kebijakan,” ucap Bey.

Baca juga: Tingkat Inflasi Jawa Barat Lebih Tinggi dari Nasional

Bey juga meminta TPID untuk terus menggalakan Gerakan Pangan Murah. Sedangkan kegiatan operasi pasar murah hanya bertujuan untuk menstabilkan harga saja.

Sehingga, apabila operasi pasar murah dilakukan di lingkungan kantor kedinasan maka tidak akan berdampak pada pengendalian inflasi daerah.

"Dilaksanakan di tempat yang tepat untuk pengendalian harga,  diutamakan di daerah rawan miskin dan rawan pangan," tambah Bey.

Selain itu, BUMD dan BUMDes didorong untuk turut serta menjaga ketersedian dan pendistribusian bahan pangan. Namun demikian, harus dibarengi dengan pengawasan harga pangan agar tak terjadi lonjakan.

"Siapkan juga bantuan sosial pangan Sembako yang bersumber dari APBD Provinsi dan kabupaten/kota dengan validasi penerima manfaat yang dilakukan oleh Dinas Sosial secara transparan dan akuntabel. Penyaluran bantuan sosial pangan dilakukan menjelang Idul Fitri," kata Bey. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wisata Sejarah Pendopo Kota Bandung: Syarat, Cara Daftar, dan Jam Buka

Wisata Sejarah Pendopo Kota Bandung: Syarat, Cara Daftar, dan Jam Buka

Bandung
Kecelakaan di Subang, Kru Sempat Perbaiki Bus Beberapa Saat Sebelum Insiden Maut

Kecelakaan di Subang, Kru Sempat Perbaiki Bus Beberapa Saat Sebelum Insiden Maut

Bandung
Polisi Sebut Tidak Ada Jejak Rem dalam Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang

Polisi Sebut Tidak Ada Jejak Rem dalam Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang

Bandung
Detik-detik Kecelakaan Bus Siswa SMK Lingga Kencana di Subang, Penumpang Teriak 'Allahu Akbar'

Detik-detik Kecelakaan Bus Siswa SMK Lingga Kencana di Subang, Penumpang Teriak "Allahu Akbar"

Bandung
Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang, Muslim: Saya Tanya Tiga Kali, Aman atau Tidak?

Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang, Muslim: Saya Tanya Tiga Kali, Aman atau Tidak?

Bandung
Diduga Mabuk, Pria Asal Cileunyi Tewas Tenggelam di Sumur

Diduga Mabuk, Pria Asal Cileunyi Tewas Tenggelam di Sumur

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Bandung
Sederet Fakta Kecelakaan Maut Bus Rombongan SMK Lingga Kencana di Ciater, Subang

Sederet Fakta Kecelakaan Maut Bus Rombongan SMK Lingga Kencana di Ciater, Subang

Bandung
Pemkab Subang Siapkan 30 Ambulans untuk Antar-Jemput Korban Kecelakaan Bus di Ciater

Pemkab Subang Siapkan 30 Ambulans untuk Antar-Jemput Korban Kecelakaan Bus di Ciater

Bandung
Sopir Bus Rombongan SMK Lingga Kencana Depok yang Kecelakaan di Subang Masih Dirawat

Sopir Bus Rombongan SMK Lingga Kencana Depok yang Kecelakaan di Subang Masih Dirawat

Bandung
Identitas 11 Korban Tewas Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang

Identitas 11 Korban Tewas Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang

Bandung
Kesaksian Sopir Bus Maut di Subang, Hilang Kendali Saat Rem Tak Berfungsi

Kesaksian Sopir Bus Maut di Subang, Hilang Kendali Saat Rem Tak Berfungsi

Bandung
Biaya Pengobatan Korban Kecelakaan Bus di Subang Ditanggung Pemerintah

Biaya Pengobatan Korban Kecelakaan Bus di Subang Ditanggung Pemerintah

Bandung
Polisi Selidiki Penyebab Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang

Polisi Selidiki Penyebab Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang

Bandung
Kecelakaan Bus di Subang, 1 dari 11 Korban Tewas Diserahkan ke Keluarga

Kecelakaan Bus di Subang, 1 dari 11 Korban Tewas Diserahkan ke Keluarga

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com