Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wisata Sejarah Pendopo Kota Bandung: Syarat, Cara Daftar, dan Jam Buka

Kompas.com, 12 Mei 2024, 23:10 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

KOMPAS.com - Pendopo Kota Bandung kembali dibuka untuk menerima kunjungan masyarakat umum yang ingin berwisata mulai Sabtu,11 Mei 2024.

Pembukaan Pendopo Kota Bandung di hari pertama mendapat sambutan antusias dari masyarakat.

Baca juga: Mengenal Seblak khas Bandung: Sejarah, Resep, dan Ragam Variasi Sajian

Sebelumnya, Pendopo Kota Bandung juga sempat dibuka sebagai salah satu pilihan obyek wisata sejarah pada tahun 2016.

Pendopo yang terletak di depan Alun-alun Bandung ini memang telah menjadi saksi perkembangan Kota Kembang dari masa ke masa.

Berlokasi di Jalan Dalem Kaum No.56, Pendopo Kota Bandung akan menerima kunjungan masyarakat pada tiap akhir pekan selama tidak ada kegiatan besar di lokasi tersebut.

Baca juga: Dari Cimol hingga Cilor, Ini 5 Resep Kuliner Aci Jajanan Khas Bandung

Seperti diketahui, Pendopo Kota Bandung menjadi rumah dinas bagi Wali Kota Bandung. Pendopo yang dibangun sekitar tahun dibangun pada 1811-1812 ini sempat menjadi kediaman Bupati pada jamannya.

Pembangunan pendopo ini diprakarsai oleh Bupati Bandung ke-6, Wiranatakusumah II atau Dalem Kaum yang bernama asli Raden Indrareja.

Baca juga: 5 Jalan Bersejarah di Bandung dan Kisah Menarik di Baliknya

Saat ini, area pribadi yang menjadi rumah dinas bagi Wali Kota Bandung ada di bagian belakang pendopo.

Sehingga pengunjung dapat mengunjungi beberapa ruangan atau lokasi lain dan melihat beberapa peninggalan sejarah yang ada di bagian depan, salah satunya Lonceng VOC.

Dilansir dari laman Pemerintah Kota Bandung, Kepala Bagian Umum Setda Kota Bandung, Syukur Sabar menyebut bahwa kegiatan ini merupakan kolaborasi dengan Disbudpar dan Diskominfo Kota Bandung.

Dengan dibukanya Pendopo Kota Bandung, masyarakat memiliki sebuah wisata sejarah Kota Bandung yang baru.

Lebih lanjut, Syukur menyebut nantinya wisatawan bisa mengunjungi beberapa area di Pendopo dan mempelajari sejarahnya yang telah menjadi bagian melekat dari perjalanan Kota Bandung.

Dibukanya Pendopo Kota Bandung untuk kunjungan wisata juga diharapkan bisa menarik minat masyarakat dan wisatawan untuk mengenal Kota Bandung dan sejarahnya.

Untuk bisa berkunjung, masyarakat Kota Bandung atau wisatawan dapat melakukan reservasi kunjungan secara online melalui laman https://smartcity.bandung.go.id/form/reservasi-pendopo.

Wisata sejarah di Pendopo Kota Bandung kini dibuka setiap hari Sabtu dan Minggu.bandung.go.id Wisata sejarah di Pendopo Kota Bandung kini dibuka setiap hari Sabtu dan Minggu.

Masyarakat Kota Bandung atau wisatawan dapat mendaftar selama kuota kunjungan pada hari dan tanggal yang diinginkan masih tersedia.

Halaman:


Terkini Lainnya
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Bandung
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Bandung
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Bandung
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Bandung
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Bandung
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau