KOMPAS.com - Gempa bumi magnitudo 6,5 (dimutakhirkan menjadi M 6,2) pada Sabtu (27/4/2024) malam melanda berbagai daerah di Jawa Barat (Jabar).
Sejumlah warga menyebut, gempa pada pukul 23.29 WIB ini terasa cukup lama.
"Ya terasa, getarannya lumayan cukup lama. Warga berhamburan keluar rumah," ujar Niki Surya, warga Kecamatan Cimalaka, Kabupaten Sumedang, Jabar, Sabtu.
Yayat Kuriyat (43), warga Desa Cisempur, Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang, mengatakan, getaran terasa selama lebih dari 10 detik.
"Lagi nonton televisi. Saya lagi tiduran dan melihat tv sama kipas angin goyang-goyang," ucapnya, dikutip dari Tribun Jabar.
Baca juga: Gempa Garut M 6,5 Terasa hingga Cianjur, Warga: Pintu Susah Dibuka Saking Paniknya
Guncangan gempa juga dirasakan Nova (20), warga Leles, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Cianjur, Jabar.
Saat gempa terjadi, Nova sedang tidur. Karena merasakan getaran yang cukup kuat, Nova terbangun, lalu segera keluar rumah.
"Kaget, duh, terasa sekali dan lumayan lama," ungkapnya.
Tak hanya Nova, tetangganya pun juga berhamburan keluar menuju lapangan.
"Kaget, warga sampai pada keluar, pada diam di lapangan depan rumah," tuturnya.
Baca juga: Cerita Warga soal Gempa Garut: Guncangannya Kuat, Motor Sampai Goyang
Berdasarkan keterangan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa tersebut berpusat di laut, 156 kilometer barat daya Garut. Adapun kedalaman gempa 70 kilometer.
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono menuturkan, gempa Garut merupakan gempa dalam lempeng (intra-slab earthquake).
"Gempa ini dipicu oleh adanya deformasi batuan dalam lempeng Indo-Australia yang tersubduksi di bawah lempeng Eurasia di selatan Jawa Barat," jelas Daryono dalam keterangannya, Sabtu malam, dilansir dari Antara.
Baca juga: Gempa M 6,5 Guncang Garut, Terasa sampai Jakarta
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi ini memiliki mekanisme pergerakan naik atau thrust fault.
Daryono mengungkapkan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa Garut merupakan jenis menengah.
“Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi terjadi tsunami,” tandasnya.
Gempa Garut ini juga terasa hingga daerah di luar Jabar, antara lain Malang, Trenggalek, Bantul, Banyumas, Jakarta, dan Kota Serang. Hanya saja, skala intensitasnya berbeda-beda.
Baca juga: Gempa 6,5 Guncang Garut, Warga Berhamburan Keluar Rumah
Sumber: Kompas.com (Penulis: Firman Taufiqurrahman | Editor: David Oliver Purba), TribunJabar.id, Antara
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.