KOMPAS.com - Seorang bocah berusia 10 tahun di Cianjur, Jawa Barat, meninggal diduga karena malapraktik di Puskesmas Sindangbarang, Minggu (21/5/2024).
Aparat kepolisian saat ini telah memeriksa setidaknya 7 saksi dan akan melakukan ekshumasi.
"Hingga sejauh ini, dalam penyelidikan kita, sudah memanggil tujuh orang saksi dari pihak puskesmas dan dari keluarga pelapor," ucap Kasat Reskrim Polres Cianjur, AKP Tono Listianto, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Selasa (21/5/2024).
"Karena anak dari pelapor sudah dimakamkan, kita akan lakukan ekshumasi," tambahnya.
Baca juga: Diduga Malpraktik hingga Pasien Tewas, Lurah di Prabumulih Dinonaktifkan
Syarifahlawati menceritakan, peristiwa itu berawal saat putranya berinisial DAS (10) sakit demam tinggi, Minggu.
Lalu bersama suaminya, Syarifahlawati mengantar DAS berobat ke mantri kesehatan. Namun setelah itu mantri merujuknya ke Puskesmas Sindangbarang.
Baca juga: Bocah di Cianjur Meninggal Usai Diberi Suntikan Ketiga oleh Perawat Puskesmas
Lebih kurang lima jam DAS mendapat perawatan di puskesmas tersebut.
"Saat di Puskesmas Sindangbarang, anak saya langsung dilakukan penanganan medis dan dipasang infus. Kondisinya mulai membaik, demamnya pun turun," ucapnya kepada wartawan, Selasa (21/5/2024).
Setelah melihat kondisi putranya membaik, Syarifahlawati pun hendak membawa pulang DAS.
Namun sebelum pulang, seorang perawat datang dan menyuntikkan antibiotik dari infus. Setelah disuntik anaknya justru alami kejang-kejang.
"Saya sempat nanya apakah ada obatan tambahan atau vitamin sebelum dibawa pulang. Saat disuntikan antibiotik melalui infusan, anak saya tiba-tiba kejang," ucapnya.
Lalu perawat datang lagi dan langsung menyuntik dua kali tanpa memberi penjelasan.
"Suntikan kedua katanya obat penenang. Ketika kejangnya sudah berhenti, anak saya kembali disuntik untuk ketiga kalinya, sehingga membuat diam, tak ada respons lalu koma hingga diberikan oksigen tambahan. Tak lama dinyatakan meninggal dunia," ucapnya.
Syahrifahlawati dan suami mengaku kecewa dan berduka atas kejadian yang menimpa putranya itu. Pihak keluarga lalu melaporkan kejadian itu ke Polres Cianjur.
Seperti diberitakan sebelumnya, Kepala Puskesmas Sindangbarang, Nanang Priatna mengatakan, pihaknya sudah melakukan penanganan pasien sesuai prosedur. Dirinya juga membantah adanya dugaan malpraktik.
"Sudah sesuai SOP, baik sejak awal penanganan sampai tindakan medis. Makanya kami bingung kenapa jadi dugaan malapraktik," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cianjur, Yusman Faisal sudah meminta Kepala Puskesmas Sindangbarang untuk menjelaskan secara utuh dan terbuka kepada keluarga pasien.
Dirinya juga menyebut penanganan yang dilakukan Puskesmas Sindangbarang telah sesuai prosedur.
"Jadi penanganannya sudah cukup konverensif dari pihak puskesmas, baik itu dari perawat, sudah sesuai SOP yang memang sesuai dengan kewenangan klinis dari pada penyakit tersebut," ucapnya. (David Oliver Purba).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.