Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

The Giant Titans, Bunga Bangkai Raksasa yang Mekar di Cibodas

Kompas.com - 26/05/2024, 16:46 WIB
Firman Taufiqurrahman,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

CIANJUR, KOMPAS.com - Aroma menyengat yang menyeruak hingga radius ratusan meter tak menyurutkan antusiasme pengunjung Kebun Raya Cibodas (KRC) untuk melihat dari dekat penampakan bunga bangkai.

Bunga bangkai jenis Amorphophallus titanium becc setinggi 3,4 meter ini tengah mekar sempurna sejak Sabtu (25/5/2024) malam.

Para pengunjung tampak antusias bahkan rela antre untuk sekedar berfoto di samping tanaman yang dijuluki the giant inflorescent in the world atau the giant titans ini.

"Lihat di medsos soal bunga ini, penasaran saja ke sini sekalian liburan," ucap M. Aiman (30), seorang pengunjung, Minggu (26/5/2024).

Baca juga: Bunga Bangkai Raksasa Mekar Sempurna di Kebun Raya Cibodas

Wisatawan asal Kota Bogor ini mengaku takjub dengan penampakan bunga bangkai yang tinggi menjulang dengan bentuknya yang estetis tersebut.

"Keren bentuknya, meski baunya sesuatu juga ya, menyengat sekali," kata dia.

Peneliti Ahli Muda Pusat Riset Biosistematika dan Evolusi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Destri lalu memberikan penjelasan mengenai bunga ini.

Dia menyebut, bunga bangkai yang mekar kali ini merupakan indukan dari semua spesies yang ada di Kebun Raya Cibodas.

Sejumlah pengunjung menyaksikan fenomena bunga bangkai jenis Amorphophallus titanium becc setinggi 3,4 meter yang tengah imekar sempurna di Kebun Raya Cibodas, Cianjur, Minggu 26/5/2024)KOMPAS.COM/FIRMAN TAUFIQURRAHMAN Sejumlah pengunjung menyaksikan fenomena bunga bangkai jenis Amorphophallus titanium becc setinggi 3,4 meter yang tengah imekar sempurna di Kebun Raya Cibodas, Cianjur, Minggu 26/5/2024)

"Ini merupakan yang ketujuh kalinya indukan ini mekar sejak dibawa dari Sungai Manau, Batang Suliti, Kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat, Sumatera Barat pada 2000," kata Destri kepada Kompas.com di Kebun Raya Cibodas Cianjur, siang tadi.

Disebutkan, indukan bunga bangkai ini pertama kali mekar pada 2003 dan pernah mekar setinggi 3,735 meter pada 2016.

Baca juga: Main ke Tahura Juanda, Lihat Bunga Bangkai yang Mekar 4 Tahun Sekali

"Sejak itu tinggi bunganya belum ada lagi yang bisa mencapai 3,7 meter atau lebih,” sambung dia.

Penyebabnya, menurut Destri, indukan ini pernah berbunga kurun rentang setahun, yakni pada 2016 dan berbunga lagi di 2017 tanpa ada fase vegetatif.

“Sehingga tentunya memengaruhi cadangan makanan yang terdapat di umbi, karena untuk sekali berbunga itu tentunya membutuhkan energi besar ya,” ucap dia.

Destri menerangkan, tanaman ini memiliki masa berbunga rentang empat tahun sekali dengan tiga fase pertumbuhan, yakni fase vegetatif (berdaun), generatif (berbunga), dan dorman (istirahat).

"Diperkirakan fase berbunganya ini selama 3-5 lima hari ke depan. Setelah itu akan istirahat panjang. Itulah kenapa bunga ini menjadi istimewa dan disebut langka," ujar Destri.

Baca juga: Bunga Bangkai Raksasa Setinggi 4 Meter Mekar di Agam Sumbar

Amorphophallus titanium becc merupakan tanaman yang dilindungi berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1999 karena keberadaannya yang terancam punah.

“Diperkirakan usia tanaman indukan ini sudah berumur 35 tahun," imbuh dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Alasan Bey Machmudin Shalat Idul Adha di Kampung Padat Penduduk

Alasan Bey Machmudin Shalat Idul Adha di Kampung Padat Penduduk

Bandung
Dedi Mulyadi Shalat Idul Adha di Dekat TKP Pembunuhan Vina dan Eky

Dedi Mulyadi Shalat Idul Adha di Dekat TKP Pembunuhan Vina dan Eky

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Senin 17 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Senin 17 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Bandung
Muncul Isu ASN Kabupaten Bandung Wajib Patungan Hewan Kurban, Pemkab Beri Tanggapan

Muncul Isu ASN Kabupaten Bandung Wajib Patungan Hewan Kurban, Pemkab Beri Tanggapan

Bandung
Megawati Kurbankan Sapi Hitam Berbobot 500 Kg, Didatangkan dari Ponpes di Sukabumi

Megawati Kurbankan Sapi Hitam Berbobot 500 Kg, Didatangkan dari Ponpes di Sukabumi

Bandung
Minyak Bocor dari Pipa Pertamina Cemari Sungai dan Irigasi di Indramayu

Minyak Bocor dari Pipa Pertamina Cemari Sungai dan Irigasi di Indramayu

Bandung
Sebelum dikurbakan, Kambing di Ponpes Sukabumi Ikuti Teatrikal

Sebelum dikurbakan, Kambing di Ponpes Sukabumi Ikuti Teatrikal

Bandung
Jokowi Beli 'Pancasona' di Bandung Barat Seharga Rp 100 Juta

Jokowi Beli "Pancasona" di Bandung Barat Seharga Rp 100 Juta

Bandung
Perajin Arang Briket asal Sukabumi Kebanjiran Order Jelang Idul Adha

Perajin Arang Briket asal Sukabumi Kebanjiran Order Jelang Idul Adha

Bandung
Sosok Terduga Teroris di Karawang, Residivis Kasus Terorisme dan Enggan Setor KTP

Sosok Terduga Teroris di Karawang, Residivis Kasus Terorisme dan Enggan Setor KTP

Bandung
Nina Agustina Siap Bila Dipasangkan Kembali dengan Artis di Pilkada 2024

Nina Agustina Siap Bila Dipasangkan Kembali dengan Artis di Pilkada 2024

Bandung
Kunjungi Pasar Sederhana Bandung, Zulhas Soroti Harga Ayam Terlalu Murah

Kunjungi Pasar Sederhana Bandung, Zulhas Soroti Harga Ayam Terlalu Murah

Bandung
Terduga Teroris di Karawang Selalu Tutupi Identitas Saat Ditanya Warga

Terduga Teroris di Karawang Selalu Tutupi Identitas Saat Ditanya Warga

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Minggu 16 Juni 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Minggu 16 Juni 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Bandung
Sopir Tak Fokus, Luxio Tabrak Truk Diesel di Tol Cisamdawu, 2 Tewas di TKP

Sopir Tak Fokus, Luxio Tabrak Truk Diesel di Tol Cisamdawu, 2 Tewas di TKP

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com