BANDUNG BARAT, KOMPAS.com - Sebanyak 6,8 ton sampah plastik diangkat dari Sungai Citarum, Jawa Barat dalam waktu kurang dari setengah hari pada Senin (3/6/2024).
Pengangkutan sampah plastik dari badan sungai terpanjang di Jawa Barat ini dilakukan oleh ratusan orang dari 16 lembaga pemerintah dan 12 komunitas atau NGO yang bergerak di sektor lingkungan di kawasan Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat (KBB).
Sebanyak 340 relawan terjun dengan membagi dua kelompok, tim pengangkut sampah yang turun menyisir sungai menggunakan perahu, dan tim pemilah sampah di darat.
“Kawasan Cihampelas ini merupakan titik berkumpulnya sampah-sampah dari wilayah Kabupaten Bandung, Kota Bandung, Kota Cimahi."
"Jadi tak heran sampah plastik yang dibuang dari hulu sungai menumpuk di pintu waduk Saguling,” ujar Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bandung Barat, Ibrahim Adjie saat ditemui di lokasi.
Baca juga: Kantongi Data Pencemar DAS Citarum, Bey: Kami Tindak Lanjuti
Sampah plastik di Sungai Citarum ini menjadi "PR" yang berkepanjangan yang tak pernah selesai. Kesadaran untuk memilah sampah rumah tangga dari dalam rumah belum benar-benar diterapkan.
“Kesadaran masyarakat relatif masih kurang. Ini terbukti dari ada banyaknya sampah yang ada di sini."
"Mungkin sampai kapan pun tidak akan selesai kalau di sini. Karena itu kami menggugah kesadaran masyarakat untuk memilah dan mengolah sampah di hulunya," kata Ibrahim.
Gerakan bersih-bersih sampah ini merupakan gerakan bersama dari masyaakat peduli sungai dan pasokan listrik untuk memperpanjang usia pembangkit listrik untuk kawasan Jawa Bali.
Meski Sungai Citarum tidak sekotor satu dekade lalu, setidaknya Sungai Citarum perlahan mulai membaik.
Kualitas air di Sungai Citarum ini menentukan seberapa cepat korosi terjadi hingga merusak alat-alat pembangkit di Power House PLTA Saguling.
Baca juga: Kala Luhut Teringat Jasa Mendiang Doni Monardo Bersihkan Sungai Citarum...
“Pengaruh pencemaran Sungai Citarum ini sangat besar untuk produksi pasokan listrik Jawa Bali."
"Dari penelitian kemarin disebutkan usia waduk ini hanya sampai tahun 2045 awalnya, namun penelitian terakhir yakni tahun lalu dengan kualitas air Citarum yang mulai membaik, usianya bisa bertambah sampai dengan 2084.”
Demikian ungkap EVP Komunikasi Korporat dan TJSL PT PLN, Gregorius Adi Trianto di sela-sela acara.
Dari gerakan bersama ini, sebanyak 6,8 ton sampah mulai dari sampah plastik, styrofoam, dan eceng gondok terangkat dari badan sungai.
Sampah-sampah itu merupkan sampah yang dibuang sembarangan ke Sungai Citarum lalu terbawa arus dari wilayah Bandung Raya dan bermuara di kawasan Waduk Saguling.
“Kita lihat tadi itu sebagian besar sampah plastik yah, sampah plastik sangat dominan karena ini mungkin dari Citarum sampai ke waduk ini dan semua tertampung di sini,” tandas dia.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang