SUKABUMI, KOMPAS.com - Menjelang Hari Raya Idul Adha 1445 Hijriah, permintaan golok untuk keperluan kurban meningkat.
Tak tanya golok untuk menyembelih hewan qurban, pisau sisit, serta clipper atau pisau cacah tulang hewan pun tak luput dari permintaan pasar yang meningkat.
Hal itu membawa rejeki tersendiri bagi para perajin logam, seperti Dedi Junaedi (40), warga kampung Cibatu, Desa Cibatu, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Dedi mengaku kebanjiran order pesanan alat-alat keperluan menyembelih hewan kurban, yang akan dipergunakan untuk Hari Raya Idul Adha nanti.
“Menjelang Hari Raya Idul Adha, permintaan cukup meningkat, hingga 80 persen dari garapan biasanya,” kata dia.
Baca juga: Kisah Afrizal, 2 Kali Sapinya Dibeli Presiden Jokowi untuk Kurban di Riau
“Pembuatan di sini kebanyakan untuk keperluan survival maupun untuk keperluan potong hewan, apalagi menjelang Idul Adha seperti ini, banyak permintaan pisau sisit atau untuk sembelih.”
Begitu kata Dedi saat ditemui awak media, Kamis (6/6/2024) siang, di tempat pengolahan logam miliknya.
Dedi mengaku, untuk harga jual golok sembelih, pisau sisit kulit, dan clipper, dijual dengan harga yang berbeda.
Bahkan barang dengan fungsi yang sama namun memiliki kualitas bahan berbeda, juga berpengaruh terhadap harga jual.
“Untuk pisau sisit juga tergantung bahan dan model, harga di bawah Rp 500 ribu juga ada."
" Kalo untuk pisau sembelih itu tergantung model, kalo model Cibatu itu ada yang Rp 700 ribu, sampai yang modern Rp 5 Juta juga ada."
Baca juga: Sapi Kurban dari Jokowi untuk Masyarakat Sulteng Berbobot 900 Kilogram
"Tergatung model dan bahan juga, kalo model bagus dan bahan premium harganya lebih tinggi,” sambung Dedi.
Dari kebanjiran orderan itu, Dedi mengungkap, omzet yang dihasilkan per bulan dari membuat pisau tersebut pun turut naik, ia bisa mengantongi 80 persen dari penghasilan biasanya.
“Omzet ada perbedaan dari bulan biasanya dengan menjelang Idul Adha. Biasa per bulan bisa dapet Rp 4 juta, menjelang Idul Adha bisa Rp 7 Juta per bulan,” kata Dedi.