Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Sukabumi, Ada Ponpes yang Terima Terapi Korban Judi "Online" sampai Pinjol

Kompas.com, 12 Juli 2024, 09:20 WIB
Reni Susanti

Editor

SUKABUMI, KOMPAS.com - Namanya Pondok Pesantren Darul Haqmal. Lokasinya berada di Kampung Kiarapayung, Desa Citepus, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi.

Ponpes ini tak hanya membantu terapi anak jalanan dan pecandu narkoba, tapi juga korban judi online sampai pinjaman online.

Pimpinan ponpes, Asep Saprudin mengatakan, pesantren Darul Haqmal pada awalnya memang menerima para santri anak-anak jalanan hingga para korban penyelahgunaan narkoba.

Baca juga: Pimpinan KPK Sebut 8 Pegawai yang Main Judi Online Bakal Disanksi jika Terbukti Melanggar

"Kemudian problematika problematika sosial lainnya, terutama yang sekarang merebak, sebenarnya sudah jauh-jauh hari kasus ini terjadi yaitu korban judi online atau bahkan korban pinjaman online," ujar Asep Saprudin dikutip dari Tribunnews, Jumat (12/7/2024).

Untuk melakukan terapi terhadap korban judi online, pihaknya tidak langsung memberikan pemahaman agama.

Namun, pihaknya akan mengidentifikasi akar permasalahan sehingga mereka menjadi korban judi online.

Baca juga: Cegah Judi Online, Wifi Setiap Kantor Pemkot Padang Diawasi

"Orang bilang kita brandwash dulu, karena memang korban judi online atau pinjaman online sebenarnya ada beberapa pilar yang harus dilunturkan dulu," ucap Asep.

Para korban judi online yang melakukan terapi di pondok pesantren Darul Haqmal pun terlebih dulu akan diputus dari mata rantai permasalahan yang membuat mereka terjerumus.

Untuk memutus rantai itu, para korban judol yang melakukan terapi tidak diperkenankan membawa handphone beberapa waktu di pesantren.

Dengan latar belakang memiliki ilmu teknik informatika, Asep juga memberikan pemahaman tentang kecurangan permaian online dan dampaknya.

"Nah, kita coba beri pemahaman dengan baik kepada mereka sehingga mereka faham secara keilmuan, dia paham baru kita melakukan terapi. Karena mindset itu harus dibantu, setelah perubahan mindset muncul dalam pribadinya kita baru beralih ke arah yang bersifat rohani, karena walau bagaimanapun mereka memiliki kekosongan rohani," ucap Asep.

Untuk mengisi kekosongan rohani itu, Asep memberikan terapi dengan metodologi zikir hingga shalat sunah.

"Kemudian kita mencoba juga dengan metode lain sehingga dia terisi rohaninya, terisi qalbunya, sehingga relatif dalam waktu pengalaman kami di sini dari sudah ada yang tercepat itu 42 hari, alhamdulillah dari beberapa kasus yang pernah ada di sini ada yang 47 ada yang 60 hari, ada yang 3 bulan, ada yang setahun, setahun setengah, bahkan ada yang cukup lama hadir disini, itu sudah hampir 3 tahun di sini," urai Asep Saprudin.

Tak hanya soal rohaninya, Asep Saprudin juga memperkenalkan dan memberikan ruang agar mereka bisa kembali produktif dalam mencari uang dengan jalan yang benar dan halal secara syariat, sehingga tidak kembali bermain judi online.

"Karena rata-rata korban itu secara finansial terkuras habis, nah kami di sini juga memberi pemahaman bahwa untuk ketahanan finansialnya kita juga didik supaya mereka punya skil, kami punya storage, kami punya pengolahan hasil tangkap ikan, bahkan kita juga punya lahan produktif lainnya," ujarnya.

Artinya, kalau mau mendapatkan finansial secara baik halalan toyibah, akan diarahkan.

"Sehingga tidak hanya dididik atau diterapi secara psikologi, tetapi juga diterapi juga secara rohani, tetapi juga kita menterapi secara lahiriyah bagaimana mengembalikan kondisi finansialnya, itu yang memang kami desain seperti itu," jelasnya.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Tak Hanya Berfokus Pada Pembelajaran Agama, Ponpes di Sukabumi juga Buka Terapi Judi Online

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Bandung
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Bandung
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Bandung
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Bandung
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Bandung
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau