Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Airlangga Hartarto Mundur dari Ketum, Golkar Indramayu: Tidak Ada Dampak

Kompas.com, 12 Agustus 2024, 16:25 WIB
Muhamad Syahrial

Editor

KOMPAS.com - Kader Partai Golongan Karya (Golkar) di sejumlah daerah merespons keputusan Airlangga Hartarto mundur dari jabatan Ketua Umum (Ketum) Golkar, pada Sabtu (10/8/2024).

DPD Golkar Indramayu mengaku akan menghormati keputusan tersebut dan bakal tetap mengikuti semua instruksi dari partai.

“Pertama, itu kan hak pribadinya Pak Airlangga. Adapun alasannya mundur saya juga tidak tahu,” kata Ketua DPD Golkar Indramayu, Syaefudin, Senin (12/8/2024), dikutip dari TribunJabar.id.

Dia mengatakan, para kader Golkar di Indramayu hingga saat ini masih solid dan tegak lurus dengan keputusan partai.

“tidak ada dampak (mundurnya Airlangga), kader-kader satu komando, bagaimana pun kami taat dengan pemimpin, taat dengan keputusan partai,” ujar Syaefudin.

Baca juga: Bakar 2 Hektar Lahan untuk Ditanami Sawit, Petani di Banyuasin Ditangkap

Syaefudin memastikan, situasi kalangan elite Partai Golkar saat ini juga tidak berpengaruh terhadap persiapan jelang Pilkada 2024.

Dia menyebut, rekomendasi Golkar untuk Pilkada Indramayu mendatang masih dalam proses.

“Kemungkinan keluar minggu depan,” ucap Syaefudin.

Berjasa untuk Golkar pada Pemilu 2024

Pernyataan senada juga disampaikan oleh Ketua DPD Golkar Kabupaten Bandung Barat (KBB), Dadan Supardan.

Menurut Dadan, keputusan Airlangga tersebut sampai saat ini tidak berdampak bagi pergerakan politik Golkar di Bandung Barat.

Baca juga: Polisi Amankan 510 Gram Sabu dari Pengedar di Buleleng

Dia menambahkan, pihaknya juga akan segera mengumumkan sosok yang bakal diusung pada Pilkada Bandung Barat.

"Meski kader (Golkar) di bawah kaget, kami tetap solid. Intinya perlu ada keberlanjutan kepemimpinan partai agar bisa menjalankan kerja-kerja politik ke depan," papar Dadan.

"Pilkada dan rekomendasi untuk bakal calon bupati tak akan terpengaruh dengan peristiwa ini karena partai punya mekanismenya termasuk di Bandung Barat," sambungnya.

Meski begitu, Dadan mengungkapkan, pihaknya turut prihatin dengan mundurnya Airlangga Hartarto dari kursi Ketum Golkar.

Pasalnya, dia menjelaskan, Airlangga berhasil membawa kesuksesan bagi Golkar pada Pemilu 2024.

Baca juga: Airlangga Mundur, Golkar Sumsel Yakin Tak Ada Perubahan Dukungan Calon Kepala Daerah

Halaman:


Terkini Lainnya
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Bandung
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Bandung
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Bandung
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Bandung
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Bandung
Eks Aktivis Beberkan Cara NII Gaet Pelajar Sampai Mahasiswa
Eks Aktivis Beberkan Cara NII Gaet Pelajar Sampai Mahasiswa
Bandung
Cerita Pemuda Asal Bandung Lepas dari NII, Terpapar Sejak SD, Sadar di Usia Dewasa
Cerita Pemuda Asal Bandung Lepas dari NII, Terpapar Sejak SD, Sadar di Usia Dewasa
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau