BANDUNG, KOMPAS.com - Calon wali kota Bandung nomor urut 3 Muhammad Farhan menegaskan bahwa Kota Bandung telah melahirkan banyak talenta kreatif, namun gagal dalam membangun industri kreatif yang berkelanjutan.
"Faktanya adalah kita melahirkan pelaku industri kreatif dan orang-orang kreatif, tetapi kita gagal membangun industri kreatif sehingga para talenta terbaik di Kota Bandung sukses di luar kota, seperti Jakarta, termasuk saya," ujar Farhan di Jalan Anggrek, Kota Bandung, Jumat (11/10/2024).
Farhan menjelaskan bahwa ketidakberhasilan ini disebabkan oleh ekosistem industri kreatif di Kota Bandung yang tidak memberikan nilai tambah secara ekonomi.
"Harus mengakui, ekosistem industri kreatif di Kota Bandung itu tidak memberikan nilai tambah yang besar secara ekonomi. Jadi, jika mencari sesuatu yang bagus dan murah di Bandung, harganya malah menjadi mahal. Ini bukan Bandung," ungkapnya.
Baca juga: Pilkada Bandung: Farhan Janji Revitalisasi Pasar Cihaurgeulis yang Mangkrak sejak 2017
Farhan menekankan bahwa sudah saatnya Kota Bandung diproyeksikan kembali sebagai mesin pencetak sumber daya manusia (SDM) serta produk-produk kreatif berkualitas yang diminati pasar nasional maupun internasional.
"Insya Allah, 10 tahun ke depan, jika mau mencari barang bagus atau talenta bagus, datanglah ke Bandung. Ada harga, ada barang," ujarnya.
Farhan juga menjelaskan pentingnya pengembangan SDM industri kreatif, mengingat industri kreatif di Kota Bandung saat ini seolah kehilangan jati diri.
Ia mencontohkan industri fesyen yang pernah menjadikan Bandung terkenal sebagai kota dengan factory outlet terbanyak dan sebagai pusat industri sablon kaus terbaik di Indonesia.
"Ekosistem industri kreatif di Bandung bisa dibangkitkan lagi, asal kita memiliki klaster. Dulu, industri tekstil hilang, makanya kita harus mencari klaster ekonomi kreatif di Bandung. Peluang terbesar ada di sektor pengembangan sumber daya manusia," ungkapnya.
Farhan menambahkan bahwa salah satu ekosistem yang sudah terbentuk untuk mendukung proyeksi tersebut adalah keberadaan banyak universitas dan lembaga pendidikan di Kota Bandung.
Baca juga: Pilkada Kota Bandung: Farhan dan Arif Soroti Keragaman Agama
Menurutnya, banyak keahlian dari lulusan universitas di Bandung dan sekitarnya yang dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan berskala nasional maupun internasional.
"Melihat peluang itu, sepertinya ini adalah bisnis yang menjanjikan. Leading sektornya adalah pusat pengembangan SDM," tandasnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang