BANDUNG, KOMPAS.com - Seorang siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 19 Kota Bandung, Jawa Barat, menjadi korban jambret di depan gerbang sekolahnya.
Aksi penjambretan ini terjadi pada Senin (4/11/2024) sekitar pukul 06.25 WIB di Jalan Sadang Luhur, Kelurahan Sekeloa, Kecamatan Coblong.
Insiden tersebut terekam oleh kamera pengawas (CCTV) milik warga dan video rekaman tersebut menjadi viral di media sosial Instagram.
Baca juga: Residivis Jambret Kalung di Surabaya, Ditangkap oleh Korban Sendiri
Dalam video tersebut, terlihat dua pria berboncengan mengendarai sepeda motor hitam mendekati korban yang sedang melintas.
Kedua pelaku kemudian merampas gawai milik korban.
Wakil Kepala Sekolah (Wakasek) Bidang Kesiswaan SMP Negeri 19 Kota Bandung, Ningrum Soleha, menduga bahwa kedua pelaku melancarkan aksinya dengan cara menghipnotis korban.
Hal ini berdasarkan fakta bahwa saat kejadian, korban yang sedang sendirian sempat ditepuk oleh para pelaku dan baru menyadari bahwa gawai miliknya telah dirampas ketika tiba di sekolah.
"Kayaknya pelaku hipnotis korban. Karena menepuk badan korban, terus memantau korban mengalihkan perhatian lalu hp-nya diambil," ujar Ningrum saat ditemui di ruangannya pada Kamis (7/11/2024).
Ningrum menambahkan bahwa peristiwa penjambretan ini bukan yang pertama kali terjadi.
Ia menyebutkan bahwa sudah ada empat siswanya yang menjadi korban hingga saat ini, dan diduga pelakunya masih orang yang sama.
Hal ini diketahui dari keterangan para siswa yang pernah mengalami kejadian serupa.
Rata-rata, pelaku mengincar siswa yang berjalan sendirian.
"Dari korban yang sudah-sudah, katanya pelakunya mirip yang ngejambret sudah lama. Tahun ini sudah dua kali kejadian jambret yang menimpa siswa," kata Ningrum.
Akibat kejadian tersebut, korban sempat mengalami trauma, namun saat ini ia sudah kembali beraktivitas seperti biasa.
Baca juga: Jambret WN Korea Selatan di Bali, 2 Pria Ditembak Polisi
Untuk mencegah terulangnya kejadian serupa, pihak sekolah telah menempatkan seorang guru untuk berjaga di depan gerbang pada saat jam masuk dan pulang sekolah.
"Sekarang ada guru yang piket di depan (gerbang) agar tidak ada lagi kejadian jambret yang menimpa siswa kami," ucapnya.
Ningrum berharap agar Polsek Coblong segera menangkap para pelaku, mengingat aksi mereka telah meresahkan siswa dan warga sekitar.
"Belum lapor yang kejadian kemarin, tapi kami harap pelaku bisa ditangkap," pungkasnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang