BANDUNG, KOMPAS.com – Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menkopolkam), Budi Gunawan, mengingatkan ancaman bencana hidrometeorologi masih berpotensi terjadi di awal 2025.
Peningkatan curah hujan hingga 20 persen di berbagai wilayah Indonesia menimbulkan risiko banjir, tanah longsor, dan ombak tinggi di beberapa daerah.
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Bandung, Teguh Rahayu, menjelaskan cuaca di Jawa Barat sepekan ke depan, 2–8 Januari 2025, berpotensi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang.
"Potensi hujan sedang hingga lebat disertai kilat atau petir dan angin kencang dapat terjadi secara lokal dan berdurasi singkat," kata Teguh, Kamis (2/1/2025).
Baca juga: Cuaca Ekstrem, Wisatawan Libur Nataru di Telaga Sarangan Menurun
Kondisi ini dipengaruhi oleh peningkatan massa uap air yang mendukung pembentukan awan konvektif.
Suhu muka laut yang masih berada dalam kategori La Niña lemah, bibit siklon di Samudra Hindia selatan Jawa Barat, serta aktivitas gelombang atmosfer seperti Rosby equatorial juga menjadi faktor pendukung.
BMKG mengimbau masyarakat dan instansi terkait untuk mewaspadai potensi bencana seperti banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang.
Cuaca ekstrem biasanya terjadi sore hari setelah pemanasan intensif antara pukul 10.00 hingga 14.00 WIB, ditandai awan gelap menjulang tinggi seperti kembang kol.
"Masyarakat di wilayah curam atau bergunung harus waspada jika hujan ringan hingga sedang terjadi berturut-turut selama beberapa hari," ujar Ayu.
Baca juga: Cuaca Ekstrem di Puncak, Wisatawan Diminta Waspada dan Pantau Prakiraan BMKG
BMKG juga mengingatkan pentingnya kesadaran masyarakat terhadap kondisi cuaca ekstrem untuk mengurangi dampak bencana.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang