BANDUNG, KOMPAS.com - Polisi mendalami kasus kecelakaan maut di GT Ciawi, Bogor, Jawa Barat, yang terjadi pada Rabu (5/2/2025).
Keterangan saksi hingga kamera pengawas atau closed circuit television (CCTV) tengah dipelajari.
Metode Traffic Accident Analysis (TAA) digunakan guna mempelajari beberapa kemungkinan awal terjadinya kecelakaan.
Kapolda Jabar Irjen Pol Akhmad Wiyagus menjelaskan bahwa peristiwa kecelakaan beruntun ini melibatkan satu truk tronton, lima minibus, dan satu sedan.
Baca juga: Satu Balita Koma dan Kehilangan Ayah Akibat Kecelakaan Maut Tol Ciawi
Sebanyak 19 orang jadi korban, di antaranya 8 orang meninggal dunia, 3 orang luka berat, 3 luka sedang, dan 5 luka ringan.
Akhmad bersama Dirut Jasa Raharja, Kakorlantas, serta Dirut RSUD Ciawi telah turun ke lokasi untuk melakukan penanganan dan pengawasan lebih lanjut.
“Kami sudah melakukan olah TKP, pendalaman saksi-saksi di lokasi, dan mempelajari rekaman CCTV. Kami akan melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mencari tahu penyebab kecelakaan ini,” jelas Akhmad dalam keterangannya, Rabu (5/2/2025).
Sementara itu, Brigjen Agus Suryonugroho, Kakorlantas Polri, menambahkan bahwa analisis kecelakaan tengah dilakukan menggunakan teknik TAA.
Metode ini guna memahami kejadian secara tiga dimensi, yaitu sebelum, setelah, dan saat terjadinya kecelakaan.
Baca juga: Kecemasan Keluarga Menanti Identifikasi Korban Kecelakaan Tol Ciawi Bogor
“Saat ini, kondisi Tol Ciawi sudah normal, olah TKP sudah selesai, dan kami akan melanjutkan penyelidikan lebih lanjut. Beberapa kemungkinan seperti kecepatan tinggi, rem blong, atau pengemudi mengantuk akan kami dalami,” ungkapnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang