CIANJUR, KOMPAS.com – Dua jenis bakteri yang ditemukan pada wadah makanan, sisa makanan, dan muntahan korban diduga menjadi penyebab keracunan massal pada program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Berdasarkan keterangan dari pihak kepolisian, hasil uji sampel yang dilakukan Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Jawa Barat menunjukkan keberadaan bakteri jenis Staphylococcus dan E. coli.
"Ya, kami sudah menerima hasilnya. Ditemukan dua jenis bakteri pada wadah makanan, sisa makanan, dan muntahan korban," ujar Tono di Mako Polres Cianjur, Selasa (6/5/2025).
Baca juga: Bertambah Lagi, Siswa Diduga Keracunan MBG di Sumsel Capai 121 Orang
Meski demikian, menurut Tono, pihaknya belum dapat menyimpulkan apakah terdapat unsur pidana dalam insiden keracunan massal yang menimpa siswa MAN 1 Cianjur dan SMP PGRI 1 Cianjur tersebut.
"Program MBG ini sebenarnya bagus untuk masyarakat. Jangan sampai kejadian ini mengganggu pelaksanaannya ke depan. Karena itu, kami berupaya memberikan imbauan, masukan, dan bahkan pengawasan agar kejadian serupa tidak terulang," tambahnya.
Terkait proses hukum, Tono menegaskan bahwa penyelidikan masih berjalan.
"Kami akan memeriksa saksi-saksi ahli lainnya," ujar Tono.
Baca juga: 173 Siswa PAUD hingga SMA di PALI Sumsel Keracunan Usai Santap MBG, Ini Menunya
Sebelumnya, ratusan siswa dari MAN 1 Cianjur dan SMP PGRI 1 Cianjur mengalami gejala keracunan setelah mengonsumsi menu MBG pada Senin (21/4/2025).
Para korban mengeluhkan gejala seperti pusing, mual, muntah, hingga diare, sehingga harus dilarikan ke rumah sakit.
Jajaran Polres Cianjur telah menindaklanjuti kasus ini dengan memeriksa sejumlah saksi, termasuk penanggung jawab pengelola Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), ahli gizi, juru masak, hingga kurir yang mendistribusikan makanan ke sekolah-sekolah.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang