Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panglima TNI Ingatkan Perwira Harus Adaptif di Tengah Konflik Israel-Iran

Kompas.com, 24 Juni 2025, 16:38 WIB
Agie Permadi,
Eris Eka Jaya

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto menanggapi persoalan geopolitik terkait konflik Iran-Israel.

Ia mengingatkan semua perwira TNI harus siap menerima perubahan di tengah persoalan geopolitik yang dinamis.

"Ya kita harus siap menerima setiap ada perubahan. Para perwira harus menjadi perwira yang siap menerima perubahan. Jadi, kita harus mengubah pola visi, pola tindak, doktrinnya harus kita ubah dengan peperangan yang seperti ini," ucap Agus seusai acara penutupan Dikreg LIII Sesko TNI 2025 di Sesko TNI, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (24/6/2025).

Baca juga: Dua Warga Bandung Barat Dipulangkan dari Iran Akibat Perang

Agus juga meminta anggota dan para perwira TNI untuk bersikap profesional, responsif, integratif, modern, dan adaptif.

Ia mengaku saat ini tengah membenahi internal TNI sehingga para prajurit memiliki kesejahteraan yang baik, hingga pelatihan yang baik.

"Saya benahi untuk TNI, profesional, sejahteranya harus baik, harus dilatih dengan baik. Jadi, sekarang ada kebijakan dari saya bahwa setiap pendidikan, menembak 1.000 butir, agar lebih profesional," ucapnya.

Agus juga menyampaikan bahwa TNI harus menjadi organisasi yang dapat menjawab segala tantangan di tengah geopolitik yang dinamis ini.

"Well organized dan mengorganisasi supaya organisasi yang kita bentuk bisa menjawab tantangan masa depan yang sekarang secara geopolitik dan strategis ini kan sangat dinamis," ucapnya.

Baca juga: Perang Israel-Iran Dikhawatirkan Berdampak pada Nilai Ekspor DI Yogyakarta

Dansesko TNI Marsdya TNI Arif Budiyanto menambahkan, Dikreg angkatan 53 ini memang diberikan pembekalan atau diskusi mengenai isu geopolitik maupun geostrategi yang terjadi saat ini.

"Jadi, mereka selama 4 bulan, dalam 1 minggu, 3 kali mereka melaksanakan diskusi terkait masalah hot issue terkait perkembangan geopolitik maupun geostrategi," katanya.

Beberapa contoh isu geopolitik seperti perang dagang Amerika, Pakistan-India, hingga perang Iran-Israel menjadi pembahasan dalam diskusi.

"Jadi, para siswa-siswa ini diharapkan begitu mereka keluar dari sini, tidak tertinggal dari perkembangan geopolitik maupun geostrategi. Karena memang materi yang diajarkan di sini, salah satunya adalah terkait masalah hot issue di kawasan," ucapnya.

Baca juga: Anggota DPR Apresiasi Langkah Cepat TNI Evakuasi WNI dari Iran dan Israel

Dalam pelaksanaan pendidikan, Dikreg angkatan 53 ini mengalami perubahan pengurangan waktu pendidikan dari awalnya 10 bulan menjadi 4 bulan.

"Namun, semua program dapat kami sesuaikan dengan waktu yang ada. Walaupun ada beberapa materi yang tidak bisa kami laksanakan, ini menjadi evaluasi kami," ucapnya.

Dikatakan ada sekitar 212 Perwira siswa Dikreg angkatan 53 ini, mereka terdiri dari 78 siswa dari angkatan darat, 55 siswa dari angkatan laut, 45 siswa dari angkatan udara, 26 siswa dari kepolisian, dan 8 siswa dari mancanegara.

"Yang mancanegara itu terdiri dari Malaysia dan Arab Saudi mengirimkan dua, kemudian dari Singapura, Australia, Thailand, dan India. Mereka melaksanakan pendidikan selama 4 bulan," ucapnya.

Tahun ini ada penyesuaian, pendidikan dilakukan sebanyak dua kali dalam setahun.

Tahun ini ada dua angkatan yang melakukan pendidikan di Sesko TNI, yakni Dikreg 53 dan Dikreg 54.

"Kemudian untuk batch kedua di tahun 2025 ini akan terbuka lagi nanti pada tanggal 5 Agustus, angkatan yang 54, dan itu ditutup pada tanggal 4 Desember 2025," ucapnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Bandung
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Bandung
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Bandung
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Bandung
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Bandung
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau