Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

MBG Tetap Disalurkan Saat Libur Sekolah, Ini Cara Kerjanya

Kompas.com, 25 Juni 2025, 09:25 WIB
Faqih Rohman Syafei,
Reni Susanti

Tim Redaksi

SUMEDANG, KOMPAS.com - Badan Gizi Nasional (BGN) memastikan bahwa Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) akan tetap beroperasi selama masa libur sekolah tahun ajaran baru.

Kepala BGN, Dadan Hindrayana menyatakan, SPPG akan menyediakan makanan segar bagi anak-anak yang ingin memanfaatkan layanan Makan Bergizi Gratis (MBG) selama masa libur, asalkan mereka hadir di sekolah.

"Program makan bergizi gratis di masa libur sangat tergantung dari kesediaan anak sekolah hadir di sekolah," ujarnya di Kampus IPDN Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, pada Selasa (24/6/2025).

Baca juga: BGN Tegaskan Tak Pernah Instruksikan Penyaluran Bahan Mentah MBG

Dadan menjelaskan, penyaluran MBG selama libur sekolah disesuaikan dengan kehadiran anak-anak.

Selain makanan segar, anak-anak juga akan menerima makanan siap saji untuk beberapa hari ke depan.

"Kalau datang seminggu sekali, maka pada saat datang kita beri makanan segar, dibekali dua hari dengan makanan siap makan, contohnya telur rebus, buah, susu, kacang, dan kue kering, bukan bahan mentah," kata Dadan.

"Kalau datang dua kali seminggu, maka mereka akan diberi makanan segar dan pada hari lainnya maksimal diberikan dua hari makanan siap saji," tambahnya.

Baca juga: MBG di Pesantren Dipastikan Satu Kali, Waktunya Siang Hari

Dadan juga menekankan bahwa penyaluran MBG tidak hanya ditujukan untuk anak-anak sekolah, tetapi juga untuk ibu hamil, ibu menyusui, dan anak balita.

"Jadi SPPG tetap melaksanakan kegiatannya utamanya untuk ibu hamil, menyusui, dan balita. Jika ada anak-anak yang datang ke sekolah, mereka akan mendapatkan intervensi gizi," katanya.

Saat ini, BGN tengah fokus pada pelatihan dan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) untuk kepala dapur serta pengelola SPPG.

Sebanyak 30.000 orang telah dilatih untuk mendukung penyaluran MBG sebagai intervensi gizi kepada masyarakat.

"Anggaran sudah selesai. SDM masih kami persiapkan, dan akan selesai 30.000 yang dididik pada 14 Juli. Sehingga akhir Juli mereka bisa dikirim ke daerah dan percepatan akan terjadi secara nyata di akhir Juli atau awal Agustus," ucap Dadan.

Dadan menambahkan bahwa setelah pelatihan, kepala dapur dan pengelola SPPG akan disebar ke sejumlah daerah, terutama yang termasuk dalam kategori 3T: terpencil, terluar, dan tertinggal.

"Setelah infrastruktur dan SDM yang memadai, target presiden untuk memberikan pelayanan kepada 82,9 juta orang bisa dicapai pada akhir November 2025," pungkasnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Bandung
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Bandung
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Bandung
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Bandung
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Bandung
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau