SUMEDANG, KOMPAS.com - Badan Gizi Nasional (BGN) memastikan bahwa Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) akan tetap beroperasi selama masa libur sekolah tahun ajaran baru.
Kepala BGN, Dadan Hindrayana menyatakan, SPPG akan menyediakan makanan segar bagi anak-anak yang ingin memanfaatkan layanan Makan Bergizi Gratis (MBG) selama masa libur, asalkan mereka hadir di sekolah.
"Program makan bergizi gratis di masa libur sangat tergantung dari kesediaan anak sekolah hadir di sekolah," ujarnya di Kampus IPDN Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, pada Selasa (24/6/2025).
Baca juga: BGN Tegaskan Tak Pernah Instruksikan Penyaluran Bahan Mentah MBG
Dadan menjelaskan, penyaluran MBG selama libur sekolah disesuaikan dengan kehadiran anak-anak.
Selain makanan segar, anak-anak juga akan menerima makanan siap saji untuk beberapa hari ke depan.
"Kalau datang seminggu sekali, maka pada saat datang kita beri makanan segar, dibekali dua hari dengan makanan siap makan, contohnya telur rebus, buah, susu, kacang, dan kue kering, bukan bahan mentah," kata Dadan.
"Kalau datang dua kali seminggu, maka mereka akan diberi makanan segar dan pada hari lainnya maksimal diberikan dua hari makanan siap saji," tambahnya.
Baca juga: MBG di Pesantren Dipastikan Satu Kali, Waktunya Siang Hari
Dadan juga menekankan bahwa penyaluran MBG tidak hanya ditujukan untuk anak-anak sekolah, tetapi juga untuk ibu hamil, ibu menyusui, dan anak balita.
"Jadi SPPG tetap melaksanakan kegiatannya utamanya untuk ibu hamil, menyusui, dan balita. Jika ada anak-anak yang datang ke sekolah, mereka akan mendapatkan intervensi gizi," katanya.
Saat ini, BGN tengah fokus pada pelatihan dan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) untuk kepala dapur serta pengelola SPPG.
Sebanyak 30.000 orang telah dilatih untuk mendukung penyaluran MBG sebagai intervensi gizi kepada masyarakat.
"Anggaran sudah selesai. SDM masih kami persiapkan, dan akan selesai 30.000 yang dididik pada 14 Juli. Sehingga akhir Juli mereka bisa dikirim ke daerah dan percepatan akan terjadi secara nyata di akhir Juli atau awal Agustus," ucap Dadan.
Dadan menambahkan bahwa setelah pelatihan, kepala dapur dan pengelola SPPG akan disebar ke sejumlah daerah, terutama yang termasuk dalam kategori 3T: terpencil, terluar, dan tertinggal.
"Setelah infrastruktur dan SDM yang memadai, target presiden untuk memberikan pelayanan kepada 82,9 juta orang bisa dicapai pada akhir November 2025," pungkasnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang