BANDUNG, KOMPAS.com – Sesar Lembang kembali menjadi perhatian publik setelah gempa berkekuatan 2,7 magnitudo mengguncang Kota Cimahi beberapa waktu lalu.
Potensi gempa yang bisa mengguncang wilayah Bandung Raya—seperti Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kota Cimahi, dan Sumedang—menjadi kekhawatiran bersama. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat, Sesar Lembang memiliki potensi gempa besar hingga magnitudo 7,6.
Bupati Bandung Dadang Supriatna mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan sejumlah langkah antisipatif melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), mulai dari edukasi kepada masyarakat, sosialisasi mitigasi bencana, hingga pelatihan evakuasi.
“Kami akan memberikan edukasi dan pemahaman kepada masyarakat tentang apa yang harus dilakukan saat terjadi gempa. Latihan-latihan evakuasi juga perlu dilaksanakan, mengingat Sesar Lembang ini berada di kawasan Bandung Raya yang padat penduduk,” katanya saat ditemui di Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat (4/7/2025).
Baca juga: Sesar Lembang: Pengertian dan Lokasi Penyebaran
Wilayah yang berdekatan langsung dengan jalur sesar, seperti Cimenyan, Cilengkrang, Cileunyi, Rancaekek, dan Nagreg, akan menjadi prioritas dalam program edukasi dan pelatihan evakuasi tersebut.
Lebih lanjut, Dadang mengusulkan adanya forum khusus yang melibatkan seluruh kepala daerah di Bandung Raya guna membahas kesiapsiagaan menghadapi potensi gempa besar.
“Perlu ada pembahasan yang serius secara bersama di tingkat Bandung Raya, yaitu Kabupaten Bandung, Kota Bandung, Cimahi, Bandung Barat, dan Sumedang. Kita harus tahu apa yang harus dilakukan. Sampai saat ini, pembicaraan baru dilakukan secara lisan. Kami menunggu tindak lanjut yang lebih terkoordinasi dari pemerintah provinsi,” tuturnya.
Baca juga: Penyebab Gempa M 4,9 yang Guncang Sukabumi, Tak Terkait Sesar Lembang
Meski gempa terakhir hanya berkekuatan 2,7 magnitudo dan belum menimbulkan kerusakan, Dadang tetap mengimbau masyarakat untuk waspada dan meningkatkan kesiapsiagaan.
“Masyarakat perlu waspada, tetap siaga, dan jangan lupa terus berdoa agar bencana besar tidak terjadi,” kata dia.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang