BANDUNG, KOMPAS.com - Unit Reskrim Polsek Cibatu mengamankan seorang pria berinisial MA (53), pelaku penipuan dan penggelapan bermodus hipnotis, dengan kerugian mencapai Rp 400 juta.
Pelaku ditangkap di kediamannya di Kecamatan Cibatu, Kabupaten Garut, setelah masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) Polres Tebing Tinggi, Polda Sumatera Utara.
"Pria ini masuk dalam DPO atas kasus penipuan dan penggelapan bermodus hipnotis dengan kerugian mencapai Rp 400 juta," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jabar, Kombes Pol Hendra Rochmawan, dalam keterangannya, Rabu (9/7/2025).
Baca juga: Warga Bandung Tenggelam dan Ditemukan Tewas di Pantai Sayang Heulang Garut
Aksi penipuan itu dilakukan MA bersama dua rekannya yang merupakan pasangan suami istri, pada 21 Juni 2025 lalu, di Kawasan Mall Ramayana, Kota Tebing Tinggi, Sumatera Utara.
Korban berinisial N (61), seorang pensiunan warga Serdang Bedagai, Sumatera Utara, menjadi target mereka.
Modus operandi pelaku adalah berpura-pura menawarkan bantuan spiritual untuk membersihkan "aura negatif" dari tubuh korban.
Dengan bujuk rayu dan penggunaan hipnotis, korban kemudian menyerahkan sejumlah perhiasan emas, berlian, serta kartu ATM beserta PIN.
Barang-barang tersebut kemudian dimasukkan ke dalam bungkusan yang berisi batu, lalu dilakban dengan dalih akan didoakan agar membawa keberuntungan.
Baca juga: Garut Dihantui Stunting dan IPM Rendah, BGN Ingatkan Hal Ini
Korban baru menyadari telah tertipu setelah membuka bungkusan di rumah dan mendapati seluruh barang berharganya telah raib, digantikan dengan pecahan batu.
Total kerugian ditaksir mencapai Rp 400 juta.
Mendapat informasi dari masyarakat, tim Unit Reskrim Polsek Cibatu langsung bergerak cepat mengamankan pelaku.
"Saat ini pelaku telah diamankan dan koordinasi tengah dilakukan dengan Satreskrim Polres Tebing Tinggi untuk proses hukum lebih lanjut,” ujar Kapolsek Cibatu melalui Plh Kapolsek, Ipda Encang Suryana.
Kasus ini menjadi pengingat penting bagi masyarakat agar lebih waspada terhadap praktik penipuan berkedok spiritual, yang kerap menyasar korban lanjut usia dengan pendekatan manipulatif.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang