BANDUNG, KOMPAS.com – Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menyebut bahwa harga beras di lapangan sudah berangsur normal sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET).
Baik di pasar tradisional maupun modern, kata dia, sudah dilakukan penyaluran beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) Bulog dalam beberapa waktu terakhir.
"Sudah terkendali. SPHP telah disalurkan kepada masyarakat," ujarnya ditemui di Kawasan Industri De Primatera, Desa Tegalluar, Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Selasa (19/8/2025).
Tak sampai di situ, Mendag juga mengeklaim pengawasan harga beras di pasaran terus dilakukan agar tidak lagi mengalami kenaikan harga.
Baca juga: Mendag: 7 Perusahaan Terlibat Impor Pakaian Ilegal di Bandung Raya
"Yang jelas kami terus melakukan pengawasan Barang Dalam Keadaan Tertutup (BDKT), termasuk beras supaya tidak ada campuran di dalamnya," katanya.
Pengawasan yang ketat dari pasar hingga ritel, disebut Budi, bisa sangat optimal dan mencegah harga beras tidak sesuai HET.
"Harga-harga sudah mulai terkendali, apalagi SPHP telah disalurkan," ujarnya.
Menurutnya, dengan adanya penyaluran SPHP, harga beras di pasaran akan berangsur normal.
Baca juga: Mendag Ungkap Peluang RI di Balik Tarif Resiprokal AS 19 Persen
Selain itu, pasokan beras saat ini juga telah normal sehingga harga yang semula mengalami kenaikan telah berangsur turun.
Diketahui, dalam beberapa waktu terakhir, harga beras mengalami kenaikan yang signifikan bahkan melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET) di beberapa wilayah.
Tertinggi, harga beras mencapai Rp 14.300 atau melebihi HET yang berkisar Rp 13.500.
Pemerintah dalam beberapa pekan terakhir melakukan operasi pasar murah sebagai upaya mengendalikan harga beras di pasaran.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang