Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Rob Landa Pesisir Utara Karawang, Akses Jalan Terputus

Kompas.com, 20 Agustus 2025, 05:34 WIB
Farida Farhan,
Reni Susanti

Tim Redaksi

KARAWANG, KOMPAS.com - Sejak 16 Agustus 2025, banjir rob melanda sejumlah wilayah di pesisir utara Karawang, Jawa Barat. Kondisi ini menyebabkan terputusnya akses jalan dan kebutuhan mendesak akan karung untuk membendung air.

Informasi yang diterima Kompas.com menyebutkan, daerah yang terdampak antara lain Desa Cemara Jaya dan Sedari di Kecamatan Cibuaya serta Desa Pusakajaya Utara di Kecamatan Cilebar.

Sekretaris Desa Sedari, Karyudi Nasution, melaporkan bahwa ada tiga dusun di desanya yang terkena dampak banjir rob, yaitu Karangsari, Tanjungsari, dan Tirtasari.

“Untuk kondisinya tidak terlalu parah, hanya di Dusun Tanjungsari akses jalan terputus. Ada sekitar 250 jiwa yang terdampak di dusun itu,” kata Karyudi saat dihubungi Kompas.com pada Selasa (19/8/2025).

Baca juga: Merdeka Tanpa Sejengkal Tanah Kering, Warga Timbulsloko Kibarkan Bendera di Tengah Kepungan Banjir Rob

Pangan Diangkut Melalui Jalur Sungai

Banjir rob di Desa Sedari, Karawang, Jawa Barat pada Selasa (19/8/2025).Dokumentasi warga Banjir rob di Desa Sedari, Karawang, Jawa Barat pada Selasa (19/8/2025).

Ia menambahkan, pasokan pangan warga masih dapat dilakukan melalui jalur sungai menggunakan perahu sampan.

Namun, bantuan dari pemerintah kabupaten hingga saat ini belum juga diterima.

Kepala Desa Cemara Jaya, Rudi Candia mengungkapkan, sedikitnya empat dusun di wilayahnya juga terendam air rob.

Banjir rob di Desa Cemara Jaya terjadi sejak dua malam terakhir, mulai pukul 04.00 hingga 10.00 pagi.

“Iya terdampak banjir rob juga, kalau di desa kami ada 4 dusun yakni Cemara 1, Cemara 2, Pisangan, dan Mekarjaya,” ujarnya.

Baca juga: Fenomena Fase Bulan Purnama, Warga Bali Diminta Waspada Banjir Rob

Warga Butuh Karung Pasir

Kasan, salah seorang warga, menjelaskan bahwa banjir rob menyebabkan jalan tergenang air laut. Warga berusaha membendung air dengan karung berisi pasir.

“Kalau ada saya masih butuh karung buat ngebendung depan rumah,” kata Kasan, menambahkan bahwa air sempat masuk ke dalam rumahnya, namun kini sebagian sudah terbendung dengan 50 karung berisi pasir.

Di Desa Pusakajaya Utara, Kecamatan Cilebar, warga juga masih khawatir dengan gelombang pasang yang terus berlangsung.

Udin (22), warga Dusun Sukamulya, RT 001, RW 002, menyatakan bahwa banjir rob yang terjadi pada 16 hingga 17 Agustus 2025 merupakan yang paling besar dalam tiga hari terakhir.

“Kalau sekarang sudah agak surut, tapi biasanya sore hari bisa naik lagi. Pasangnya nggak bisa diprediksi, kadang besar kadang nggak. Dua bulan lalu malah akses jalan hampir putus total,” ungkap Udin.

Udin juga menyoroti upaya masyarakat bersama perusahaan yang telah menanam mangrove sejak 2013 untuk mengurangi abrasi, namun hasilnya tidak bertahan lama.

“Gelombang laut semakin besar, pohon mangrove banyak yang rusak,” kata Udin.

Dengan kondisi ini, warga di pesisir utara Karawang berharap akan adanya bantuan dari pemerintah untuk mengatasi dampak banjir rob yang telah mengganggu kehidupan sehari-hari mereka.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Bandung
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Bandung
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Bandung
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Bandung
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Bandung
Eks Aktivis Beberkan Cara NII Gaet Pelajar Sampai Mahasiswa
Eks Aktivis Beberkan Cara NII Gaet Pelajar Sampai Mahasiswa
Bandung
Cerita Pemuda Asal Bandung Lepas dari NII, Terpapar Sejak SD, Sadar di Usia Dewasa
Cerita Pemuda Asal Bandung Lepas dari NII, Terpapar Sejak SD, Sadar di Usia Dewasa
Bandung
Banjir Sapu 13 Rumah di Bandung Barat: Bukit Gundul dan Drainase Proyek Diduga Jadi Pemicu
Banjir Sapu 13 Rumah di Bandung Barat: Bukit Gundul dan Drainase Proyek Diduga Jadi Pemicu
Bandung
Pabrik Jamu di Sukabumi Terbakar, Kerugian Ditaksir Rp 500 Juta
Pabrik Jamu di Sukabumi Terbakar, Kerugian Ditaksir Rp 500 Juta
Bandung
4 Kasus Kejahatan terhadap Anak Terjadi di Tasikmalaya, dari Perkosaan hingga Penyekapan di Hotel
4 Kasus Kejahatan terhadap Anak Terjadi di Tasikmalaya, dari Perkosaan hingga Penyekapan di Hotel
Bandung
4 Gadis Pengeroyok Remaja Putri di Tasikmalaya: Putus Sekolah, Tinggal di Kos
4 Gadis Pengeroyok Remaja Putri di Tasikmalaya: Putus Sekolah, Tinggal di Kos
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau