Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dapur MBG di Bandung Disegel Warga, Bau Sampah dan Tak Berizin

Kompas.com, 18 September 2025, 14:07 WIB
David Oliver Purba

Editor

KOMPAS.com - Dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) di Jalan Kinanti, RW 09, Kelurahan Turangga, Kecamatan Lengkong, Kota Bandung, Jawa Barat, disegel warga karena aktivitas di tempat ini mengganggu kenyamanan.

Dapur MBG tersebut berada di dalam sebuah rumah berwarna putih dan biru muda. Sementara di bagian luar pagar terpasang sejumlah spanduk berwarna merah bertuliskan "disegel warga".

Baca juga: 194 Siswa SD hingga SMA di Garut Keracunan Massal Usai Santap MBG

Sejumlah motor dan satu unit mobil tampak terparkir di luar rumah.

Para penghuni atau pekerja berada di dalam sehingga mereka sulit untuk dimintai keterangan.

Perwakilan warga, Adam Harun, mengatakan, warga sebelumnya telah meminta penjelasan apakah dapur MBG tersebut telah berizin atau tidak.

"Dari awal pertama kali dia bangun ini, kita tegur, ini buat apa? Buat MBG, ada izinnya nggak? Dia bilang tidak ada izinnya," ujar perwakilan warga, Adam Harun (56), saat ditemui di Jalan Kinanti, Rabu (17/9/2025).

Baca juga: 251 Siswa di Banggai Kepulauan Diduga Keracunan MBG, 78 Masih Dirawat Intensif

Sebelum rumah tersebut kontrakan itu dijadikan dapur MBG, para pekerja sempat meminta persetujuan warga sekitar.

"Kalau untuk program nasional, saya setuju programnya. Saya bilang setuju, setuju banget. Cuma saya pengen tahu dulu ceritanya gimana sih kalau produksi MBG itu," ujar Adam.

Kepada warga, pekerja dapur MBG menjelaskan bahwa pengerjaan MBG berlangsung selama 24 jam dengan sistem kerja dibagi ke dalam tiga shift.

Namun, pengerjaan 24 jam itu dinilai Adam bakal mengganggu kenyamanan warga sekitar.

"Ya sudah kalau mengganggu, saya enggak izinkan karena ini kawasan untuk rumah tinggal, bukan untuk industri. Apalagi ini 3.000-4.000 lebih per hari (porsi MBG). Itu yang pertama, akhirnya dia pulang (gak jadi)," ucap Adam.

Kemudian pada awal September 2025, tiba-tiba dapur MBG tersebut beroperasi di rumah tersebut tanpa izin warga dan pihak berwenang hingga akhirnya diprotes karena mengganggu.

"Nah kalau yang ini, tiba-tiba ngebangun. Saya datangin, ada izin nggak? Bilang sudah, tapi gak ada buktinya, dia tidak memperlihatkan. Tanggal 3 kita ketemu dulu, kita nolak, tapi dia tetap jalan," katanya.

Warga menolak dapur MBG karena kerap menimbulkan bau tak sedap dari sampah dan limbah yang dibuang ke saluran drainase sekitar rumah warga.

"Sampahnya bau karena ada yang numpuk di sana, terus pembuangan limbah dan cucian ke sini, jadi kan jelas bau, makanya saya komplain," ujarnya.

Halaman:


Terkini Lainnya
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Bandung
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Bandung
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Bandung
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Bandung
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Bandung
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau