Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suhu Bandung Panas hingga 33 Derajat Celsius, Begini Penjelasan BMKG

Kompas.com, 15 Oktober 2025, 14:54 WIB
Agie Permadi,
Eris Eka Jaya

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Beberapa hari ini, suhu udara di Kota Bandung terasa panas dibandingkan biasanya.

Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) menyebut ada beberapa faktor yang menyebabkan suhu panas tersebut.

Kepala BMKG Stasiun Bandung, Teguh Rahayu, menyebut bahwa suhu maksimum di Bandung saat ini tercatat antara 31°C hingga 33°C, yang cukup panas untuk suhu di Kota Bandung.

"Cukup panas," kata Teguh dalam keterangannya, Rabu (15/10/2025).

Baca juga: Sepekan ke Depan, Cuaca Bandung Raya Didominasi Cerah Berawan

Teguh juga mengungkap bahwa penyebab suhu panas ini, salah satunya adalah minimnya tutupan awan.

"Penyebab cuaca yang terasa panas beberapa hari ini pertama karena minim tutupan awan, sinar matahari langsung menembus tanpa hambatan," katanya.

Tak hanya itu, peralihan musim dari kemarau ke musim hujan pun menjadi faktor lainnya.

"Kedua, karena saat ini dalam masa pancaroba peralihan dari musim kemarau ke musim hujan dan adanya pergeseran matahari ke posisi selatan wilayah Indonesia," katanya.

Baca juga: 6 Pelaku Pembobolan Koperasi di Bandung Ditangkap, Polisi Sita 67 HP dan 5 Laptop

Seperti diketahui, BMKG memperkirakan kondisi cuaca di wilayah Bandung Raya pada periode 14-19 Oktober 2025 akan didominasi oleh cuaca cerah berawan hingga berawan, dengan potensi hujan ringan hingga lebat yang dapat terjadi pada siang, sore, atau malam.

"Kondisi cuaca wilayah Bandung Raya pada umumnya cerah berawan hingga berawan, dengan potensi hujan ringan hingga lebat pada antara siang, sore, atau malam hari," kata Teguh.

Selama periode 14-19 Oktober 2025, Bandung Raya diperkirakan mengalami cuaca dinamis, dengan suhu berkisar antara 20,0°C – 33,0°C, dengan kelembapan berkisar antara 50 persen - 90 persen.

Sementara itu, angin pada umumnya berasal dari tengara dengan perkiraan kecepatan antara 5 – 18 km per jam.

Baca juga: BMKG Terbitkan Peringatan Dini Kekeringan Ekstrem di Buleleng

Berdasarkan data BMKG, suhu udara maksimum di bulan Oktober, suhu udara pernah mencapai 35,4 derajat celsius pada tanggal 4 Oktober 2025.

Suhu 35.0 derajat celsius juga pernah terjadi pada tanggal 12 Oktober 2025.

Sementara untuk suhu minimum di bulan Oktober ini terjadi di tanggal 9 dan 10 Oktober 2025, yakni 18.6 derajat celcius. 

Data Suhu Stageof Bandung memperlihatkan, suhu maksimum di bulan Oktober ini menjadi suhu terpanas pada 2025, jika dibanding suhu maksimum di beberapa bulan sebelumnya.

Adapun suhu minimum pernah terjadi di bulan Agustus, yakni 17.0 derajat celsius.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Bandung
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Bandung
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Bandung
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Bandung
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Bandung
Eks Aktivis Beberkan Cara NII Gaet Pelajar Sampai Mahasiswa
Eks Aktivis Beberkan Cara NII Gaet Pelajar Sampai Mahasiswa
Bandung
Cerita Pemuda Asal Bandung Lepas dari NII, Terpapar Sejak SD, Sadar di Usia Dewasa
Cerita Pemuda Asal Bandung Lepas dari NII, Terpapar Sejak SD, Sadar di Usia Dewasa
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau