TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Kondisi memprihatinkan dialami Sekolah Dasar Negeri (SDN) Curugtelu di Desa Bojongsari, Kecamatan Culamega, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. Dua tahun terakhir, para siswanya terpaksa belajar di luar kelas karena bangunan sekolah ambruk dan belum diperbaiki.
Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya disebut seolah membiarkan kondisi tersebut. Padahal, anggaran daerah untuk pos lain seperti bantuan sosial dan pokok pikiran DPRD dinilai tetap besar setiap tahun.
Kondisi sekolah yang rusak parah itu viral di media sosial setelah para siswa membuat video di TikTok dan meminta bantuan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi. Dalam video berdurasi singkat itu, terlihat atap sekolah sudah runtuh, dinding berlumut, kaca jendela pecah, dan ruangan yang kerap banjir saat hujan.
Baca juga: Pastikan Korban Atap Sekolah Ambruk di Cileungsi Tertangani, Bupati Bogor: Kami Tak Tutup Mata
“Assalamualaikum Pak Dedi, abdi hoyong sakola anu layak, abdi tos dua tahun belajar sakola di luar. Pamugi aya perhatosanna. Bapak cobi tingal,” ujar seorang siswi berkerudung bersama teman-temannya dalam video tersebut.
Kepala Bidang Sekolah Dasar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Tasikmalaya Ahmad Solihin mengatakan, pihaknya mengetahui kondisi bangunan SDN Curugtelu memang sudah rusak berat.
“Kami sudah mengusulkan revitalisasi pada tahun 2026 dan mudah-mudahan anggaran yang diberikan oleh pemerintah pusat lebih besar. Karena masih banyak sekolah lain yang juga perlu diperbaiki,” kata Ahmad, Selasa (14/10/2025).
Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Tasikmalaya Asep Saepulloh mengakui kondisi ruang kelas SDN Curugtelu belum pernah diperbaiki. Ia berdalih anggaran perubahan APBD 2025 tidak memuat pekerjaan infrastruktur karena keterbatasan dana.
“Kondisi anggaran daerah sangat minim di tahun 2025 dan tidak ada pekerjaan termasuk dana transfer ke daerah dipotong artinya ada pengurangan anggaran ke daerah. Akan tetapi, infrastruktur menjadi ranah prioritas meski dana terbatas, nanti akan kita mapping untuk sekolah mana saja yang memang betul dalam kondisi rusak berat,” ujar Asep.
Baca juga: Sekolah Ambruk sehingga Siswa Belajar di Teras, Kepsek: Kalau Hujan Tak Tahu ke Mana Nanti
Asep menambahkan, DPRD berkomitmen mendorong pemerintah daerah untuk memprioritaskan perbaikan sekolah yang rusak berat agar kegiatan belajar mengajar berjalan aman.
“Banyak sekali sekolah dan ruang kelas tidak layak pakai dan membahayakan saat proses kegiatan belajar mengajar,” ucapnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang