Salin Artikel

Cerita Eha Korban Kecelakaan Bus di Sumedang, Buka Baju dan Gunakan Selimut, Jalan Kaki Selamatkan Diri

Bus tersebut adalah rombongan peiarah dari SMP IT Muawwanah, Cisalak, Subang. Total penumpang bus adalah 66 orang.

Salah satu koran selamat adalah EHA Nuraeti (55) warga Pasurlaja, Desa Pakuhaji, Kecamatan Cisalak, Subang. Ia ikut mendampingi anaknya saat ziarah karena khawatir jika sang anak pergi sendirian.

Dilansir dari TribuJabar.id, Eha bercerita awalnya ia tak berniat ikut berziarah.

Di hari kejadian, dia hanya mengantar anaknya Yusuf siswa SMP IT Al Muawanah ke gerbang sekolah.

Karena ada kursi kosong, akhirnya dia memutuskan untuk ikut bersama rombongan.

"Saya khawatir terjadi sesuatu, ada firasat gak enak. Awalnya emang cuma mau nganter Ucup sampai ke depan bus."

"Tapi diajak karena masih ada kursi kosong, akhirnya pulang, siap-siap mandi ikut ke sana," imbuhnya.

Ia mengatakan ziarah tersebut adalah kegiatan sekolah yang diadakan setiap setahun sekali.

Untuk siswa yang ikut, harus membayar Rp 350.000. Sedangkan untuk orangtua pendamping yang ikut dikenai biaya Rp 250.000.

Sedangkan siswa yang tidak ikut, tetap membayar Rp 100.000.

"Kalau gak ikut siswa tetap harus bayar Rp 100 ribu untuk biaya komputer," katanya

Ketika salah satu penumpang bertanya kepada sang sopir perihal keadaan mobil tersebut, Eha kaget karena sang sopir berkata rem bus tersebut blong.

Mobil tersebut akhirnya terjungkal ke dasar jurang di Tanjakan Cae, Wado, Sumedang.

Eha bersama para penumpang lain sempat serempak bershalawat seraya berdoa kepada Yang Mahakuasa.

Banyak di antara mereka yang mengucap takbir ketika bus tersebut dalam keadaan oleng.

Eha juga mengaku ia tak tahu persis apa yang terjadi saat kecelakan berlangsung. Namun ia bisa menjelaskan secara detail saat menyelematkan diri dari bus tersebut.

Ia terpaksa membuka baju karena baju dan kakinya terjepit sesaat setelah bus alami kecelakaan.

"Saya terpaksa harus telanjang untuk keluar dari dalam bus. Awalnya saya malu, tapi saat itu juga mati lampu dan keadaan gelap saya buka saja bajunya," ujar Eha ketika diwawancara Tribun Jabar di kediamannya, Kamis (11/3/2021).

"Saya waktu itu tengkurap, baju dan kaki terjepit, waktu itu bilang ke si Ujang (keponakan Eha) masa Ibu buka baju telanjang."

"Kata si Ujang, gak apa-apa buka baju yang penting buka."

"Setelah baju dibuka, saya keluar, tapi gak tau keluarnya ke mana."

"Terus saya lihat ada selimut jok bus, dipakai sama saya terus jalan kaki ke rumah warga yang menolong untuk istirahat sambil minta ganti baju," ujar Eha.

Hingga Kamis (11/3/2021) sore, korban yang meninggal sebanyak 29 orang.

Dua korban terakhir yang meninggal ada perempuan yang dirawat di RSUD Sumedang.

"Korban meninggal dalam perawatan di RSUD Sumedang berjenis kelamin perempuan dua orang. Sehingga total korban meninggal menjadi 29 orang dan korban luka-luka menjadi 37 orang," ujar Kasubag Humas Polres Sumedang AKP Dedi Juhana saat ditemui di Tanjakan Cae, Kamis.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Farida Farhan | Editor : Khairina)

https://bandung.kompas.com/read/2021/03/12/084800578/cerita-eha-korban-kecelakaan-bus-di-sumedang-buka-baju-dan-gunakan-selimut

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke