Salin Artikel

Cerita Istri Terduga Teroris di Sukabumi, Miliki Bayi dan Harus Bayar Cicilan Bank Pinjaman Suami

Senin sore, rumah BS yang ada di Kampung Limbangan, Desa Cibodas, Kecamatan Bojonggenteng, Kabupaten Sukabumi digeledah polisi.

Rumah tersebut ditinggali istri BS, S (25) dan anak bayinya yang masih berusia 3 bulan serta ayah mertua BS.

S bercerita tak tahu kegiatan suaminya di Jakarta. Kepada istrinya, BS mengaku bekerja sebagai sopir dan tinggal bersama orangtuanya di Tanjung Priuk.

Karena itu ia berharap sang suami bisa segera dibebaskan.

"Iya harapannya dibebaskan aja, soalnya kan saya tidak tahu suami kelakuannya kaya gitu. Tahunya suami sebagai driver, suami di Jakarta tinggal di rumah orang tuanya di Tanjung Priuk," ucapnya seperti dikutip dari Tribun Jabar, Rabu (31/3/2021).

S bercerita, suaminya punya cicilan utang di bank dengan cicilan Rp 1,5 juta per bulan. Ia pun kebingungan setelah tahu suaminya ditangkap Densus 88.

Cicilan tersebut baru akan lunas 1,5 tahun ke depan. Menurutnya sang suami sempat punya tanggungan kartu kredit di Jakarta.

Lalu suaminya pinjam lagi ke salah satu bank di Sukabumi untuk menutup tagihan kartu kreditnya.

"Masih lama utangnya, kerja buat nutupin utang, utang suami di Jakarta. Sebelumnya suami punya utang ke bank yang kaya kartu kredit gitu, untuk nutupin ngutang lagi ke bank di Sukabumi. Ada sekitar 1,5 tahun, sebulan 1,5 juta setorannya," jelasnya.

Agar bisa membayar utang tersebut, S berencana mencari pekerjaan walaupun ia masih memiliki bayi berusia 3 bulan.

"Saya akan cari kerja soalnya saya kan punya utang ke bank, kalau suami saya enggak kerja siapa yang bayar?" lanjutnya.

Ia juga mengaku bingung karena bayinya masih diberikan ASI murni. Sehingga jika dia harus bekerja, maka anaknya akan diberi susu formula.

Sebelumnya, S mengaku mendapatkan nafkah dari suaminya setiap bulan.

"Saya akan cari kerja soalnya saya kan punya utang ke bank, kalau suami saya gak kerja siapa yang bayar, kerja ke garmen," kata dia.

Dalam penggeledahan itu Densus 88 mengamankan sejumlah barang bukti, salah satunya terdapat serbuk berwarna hitam diduga bahan peledak.

"Mudah-mudahan bukan terduga ya, iya (harapan bisa bebas). Gelisah, gak ditanya apa-apa, (Densus) langsung ke kamar aja geledah, perlihatkan surat."

" Kalau bapak lagi diam di kursi, kalau saya lagi beres-beres. Cuma berdua sih saya sama bapak, ade ada lagi di kamar," ucapnya.

Soal barang bukti yang dibawa Densus 88, S membantah barang yang diamankan semua milik suaminya.

Ia menyebut barang yang digeledah Densus di rumahnya, sebagian besar milik ayahnya yang bernama AB (75).

Ia merinci, barang milik ayahnya yang ikut diamankan Densus 88 saat penggeledahan yaitu golok, pipa paralon, besi dan pompa air.

"Bukan (semua milik suami. Yang bukan milik suami saya golok, terus pipa, terus besi sama pomoa air. Yang milik suami saya cuma baju sama serbuk hitam, yang pet (topi) itu punya adik saya," ujarnya saat ditemui di rumahnya, Selasa (30/3/2021).

"Besi itu ada satu, kalau pipa ada tiga," jelasnya.

Mertua BS, AB (75) membenarkan bahwa ada barang miliknya ikut diamankan Densus 88.

"Iya, bedog (golok), paralon, besi, semprotan, itu aja. Topi milik anak bapak, cuma baju sama serbuk hitam milik dia (BS)," katanya.

Setelah diamankan dari rumah, barang bukti tersebut dibawa ke Polsek Parungkuda. Polisi pun menyimpan barang bukti ini di atas meja di salah satu ruangan di Polsek.

Terlihat, barang bukti yang diamankan ini ada paralon, golok, selang, alat pompa air, baju bersiluet, topi berwarna putih, pakaian, potongan besi, serta terlihat serbuk berwarna hitam di dalam toples yang diduga bahan peledak.

Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Saat Densus 88 Datang dan Langsung Geledah Rumah, Istri Terduga Teroris Gelisah Tak Ditanya Apa-apa

https://bandung.kompas.com/read/2021/04/01/070100378/cerita-istri-terduga-teroris-di-sukabumi-miliki-bayi-dan-harus-bayar-cicilan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke