Salin Artikel

Kedai Kopi Ini Bagikan Kopi Gratis ke Pengunjung yang Sudah Divaksin

Di meja barista, ia kemudian menunjukan salah satu program kedai kopi tersebut yakni "Vaksin Free Coffee". Barista kemudian menunjukan barcode dalam Google form untuk ia scan, hasilnya memang terbukti bahwa Oris telah mengikuti program vaksinasi.

Nampaknya kedatangan Oris ke kedai tersebut untuk mendapatkan kopi gratis, espresso ia pilih, dan barista kemudian meracik kopi yang yang ia pilih.

Sejenak ia nikmati kopi di kedai tersebut, ditemani cahaya mentari pagi yang menusuk masuk melalui jendela kedai.

Tak lama, ia pin beranjak pergi lantaran adanya kebijakan take away, sehingga pengunjung kedai tak diperkenankan untuk menikmati hidangan atau makanan di lokasi.

Sebagai salah satu upaya mendukung program vaksinasi massal itu, salah satu kedai kopi di Kota Bandung bahkan menggratiskan produk minuman kopinya bagi mereka yang sudah divaksin.

Pengusaha kedai kopi, Febby Arhermsyah menjelaskan bahwa program "Vaksin Free Coffe" ini sebagai apresiasi kedai kopi tersebut terhadap warga yang bersedia untuk di vaksin.

Program ini tercetus setelah melihat fenomena pandemi yang saat ini mengganggu kehidupan sosial masyarakat. Tak hanya itu, pandemi Covid pun memberangus perekonomian masyarakat secara parsial.

Sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan imunitas tubuh, pemerintah mencanangkan vaksinasi massal bagi warganya. Kebijakan itu disambut gembira oleh kedai kopi tersebut.

"Setelah ada perbicangan, kenapa gak kita kasih gratis saja," Febby yang ditemui di Kozzie Coffe miliknya, Jalan Veteran, Kota Bandung, Rabu (30/6/2021).

Dijelaskan, tujuan dari gratis satu kopi bagi mereka yang sudah di vaksin ini merupakan hadiah penghormatan sekaligus apresiasi bagi masyarakat yang bersedia untuk divaksin.

"Awarding regard buat teman-teman yang sudah di vaksin. Karena vaksin bukan hanya melindungi diri sendiri tapi juga bisa melindungi yang lainnya," terang Febby.

Program tersebut berlaku di tujuh cabang kedai kopi miliknya di Kota Bandung, namun hanya berlaku di hari ini saja, Rabu (30/6/2021). "Yang gratis ini semua jenis espreso, coffee late, dan cappucino. Tapi hanya hari ini saja," terangnya.

Febby mengakui memang secara ekonomi, program tersebut tak berdampak terhadap pemasukannya kedai kopi miliknya.

Apalagi, Febby merasakan benar, dampak pandemi ini cukup membuat kembang kempis kedai kopi tersebut. Apalagi saat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), rata-rata pendapatannya hanya mencapai Rp.150.000 sehari.

Bagaimana tidak, penutupan jalan di sekitar jalan Tamblong ternyata berdampak pada pengunjung yang datang. Meski begitu, pihaknya enggan untuk merumahkan pegawainya, lantaran sadar bahwa mereka memiliki keluarga yang harus dihidupi.

Akhirnya, kebijakan pun muncul dengan membuat pegawainya itu bekerja secara bergantian sehingga tak penuh kerja selama sebulan. Saat ini, pekerja di bar hanya satu orang, begitupun dengan di dapur, mereka bergantian agar protokol kesehatan tetap diterapkan.

Melihat kesulitan yang dialaminya, Febby enggan mundur dengan program Vaksin Free Coffe tersebut. Baginya, apresiasi bagi mereka yang memiliki keinginan untuk melindungi diri dan lingkungannya lebih baik dibanding hanya satu kopi gratis.

"Memang ditengah pandemi ini secara bisnis turun, tapi kalo ditanya kenapa mau (bikin program vaksin free coffee)? Ya berbagi saja," ucap Febby.

Bagi mereka yang sudah di vaksin dapat datang langsung ke ke coffee shop tersebut dengan memperlihatkan sertifikat vaksin, dan scan barcode yang ditunjukan barista, setelah itu pilih kopi yang disuka.

"Dan hari ini kami tidak akan batasi berapa kopi gratisnya, jika memang ada 100 orang ya kami berikan 100 kopi gratis," pungkasnya.

https://bandung.kompas.com/read/2021/06/30/133607678/kedai-kopi-ini-bagikan-kopi-gratis-ke-pengunjung-yang-sudah-divaksin

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke