Salin Artikel

Mengenang 281 Pejuang Pandemi di Monumen Pahlawan Covid-19 Jabar

KOMPAS.com - Sebuah monumen terlihat menjulang di Jalan Japati, Kota Bandung, Jawa Barat. Pada dinding monumen tampak nama-nama dalam warna emas.

Nama-nama tersebut merupakan pejuang Covid-19 di Jawa Barat (Jabar) yang gugur selama pandemi.

Untuk menghormati para pejuang pandemi itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar membangun Monumen Pahlawan Covid-19.

Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman Provinsi Jawa Barat Boy Iman Nugraha mengatakan, sejumlah nama yang terdapat di monumen itu terdiri dari tenaga kesehatan, relawan, hingga aparatur sipil negara (ASN) yang berkontribusi dalam penanganan pandemi di Jabar.

"Sebagai penghargaan terhadap dedikasi orang-orang yang sudah berkorban untuk melayani masyarakat selama pandemi. Ada paramedis, relawan, termasuk ada ASN yang gugur yang terlibat di dalam penanganan Covid-19 di Jawa Barat,” ujarnya, dikutip dari pemberitaan Kompas.com, 5 November 2021.

Boy menjelaskan, bangunan tersebut sebetulnya sudah selesai dibangun sebelum pandemi.

Lalu, pada Agustus 2021, ada inisiatif untuk menambah nilai pada bangunan itu dengan mematri nama para pejuang Covid-19 di Jabar yang gugur.

"Pada Agustus kemarin ada pemikiran dari Pemprov Jabar untuk menambahkan nilai terhadap ornamen arsitektural yang ada di gerbang selamat datang plaza ini. Jadi sebetulnya tidak ada istilah membangun monumen perjuangan Covid, tetapi kami menambahkan nilai pada bangunan welcome plaza di kawasan Monumen Perjuangan Rakyat," ucapnya.

Pria yang kerap disapa Kang Emil itu menambahkan, Monumen Pahlawan Covid-19 Jabar ini terdiri dari dua menara menyerupai gerbang.

Gerbang itu, kata Emil, mewakili dua hal, yaitu keluar dari kegetiran dan optimisme melewati wabah.

"Bila dilihat bentuk monumennya gerbang bukan tugu tunggal. Jadi, masuk ke sini suasananya haru, memori sedih, tapi setelah melewati itu suasana menunjukkan perjuangan. Dalam sehari belasan, seminggu puluhan, sebulan ratusan, setahun ribuan. Kami kehilangan puluhan ribu warga kami," ungkapnya, Sabtu (4/12/2021).

Potret pejuang Covid-19

Salah satu nama yang terdapat di Monumen Pahlawan Covid-19 Jabar adalah Rohaetin.

Bagi suami Rohaetin, Yulian Teguh Setiawan, monumen tersebut akan menjadi pengingat bagi dirinya dan keluarganya atas perjuangan sang istri.

Yulian menceritakan, istrinya tetap menangani pasien meski sedang mengandung anak ketiga.

Ketika waktu kelahiran anaknya tinggal beberapa hari, Rohaetin masih membantu menangani pasien Covid-19.

Menurut Yulian, pada waktu melahirkan tiba, Rohaetin dikonfirmasi terinfeksi Covid-19. Seminggu kemudian, Rohaetin meninggal dunia.

Meski terpukul, Yulian sadar bahwa kepergian istrinya adalah suratan takdir dari Tuhan dan dia berusaha menerimanya.

“Kalau saya tidak menerima, kasihan anak-anak. Mereka membutuhkan sosok orangtua. Saya harus semangat, saya harus berjuang,” tuturnya, dilansir dari Antara, 9 November 2021.


Monumen Pahlawan Covid-19 diresmikan Wapres Ma’aruf Amin

Monumen Pahlawan Covid-19 Jawa Barat di Kota Bandung diresmikan oleh Wakil Presiden Ma’ruf Amin pada Sabtu (4/12/2021).

Menurut Ma’ruf, monumen ini menjadi penanda perjuangan para pihak yang berperan besar selama pandemi.

"Hampir dua tahun kita berjuang melawan pandemi Covid-19, hampir dua tahun banyak saudara kita yang gugur, saya berduka cita atas gugurnya para syuhada yang gugur dan hari ini kita berkumpul untuk mengenang dan menghormati mereka. Pemerintah menyampaikan terima kasih yang setulus-tulusnya dan setinggi-tingginya atas perjuangan dan pengorbanan para pejuang Covid-19," terang Ma’ruf dalam pidatonya.

Bersama pihak keluarga para pahlawan Covid-19, Ma’ruf Amin juga sempat memanjatkan doa bersama.

"Sabar dan relakan karena beliau (para nakes yang gugur) adalah pahlawan," tandasnya.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Bandung, Dendi Ramdhani | Editor: Abba Gabrillin,Robertus Belarminus), Antara

https://bandung.kompas.com/read/2021/12/04/165016678/mengenang-281-pejuang-pandemi-di-monumen-pahlawan-covid-19-jabar

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke