Salin Artikel

Soal Transmisi Lokal Omicron, Ridwan Kamil Imbau Warga Tak Khawatir

BANDUNG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta warganya tidak khawatir terkait transmisi lokal virus corona varian Omicron.

Ridwan Kamil menyebutkan, semua upaya penanganan sudah disiapkan untuk mencegah penularan varian baru Covid-19 itu. Karena itu, dia mengimbau masyarakat tetap beraktivitas dengan menerapkan protokol kesehatan.

"Warga tidak usah khawatir, silakan melakukan kegiatan, Omicron memang menunggu kita ini lengah. Makanya tempat viral pariwisata sedang kita jaga ketat. Misalnya Pangandaran, Lembang, Puncak dan tempat lain yang sering jadi viral karena kerumunan," kata Emil, sapaan akrabnya, di Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa (28/12/2021).

Sebelumnya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengumumkan satu kasus transmisi lokal virus corona varian Omicron di Indonesia. Dengan penambahan kasus itu, total ada 47 kasus Omicron di Tanah Air.

Emil mengatakan, tidak ada perlakuan khusus bagi varian baru tersebut. Menurutnya, pola penanganan akan tetap sama seperti varian lainnya.

Pemprov Jabar, kata Emil, sudah menyiagakan infrastruktur penanganan Covid-19, termasuk kesediaan oksigen hingga tempat tidur pasien.

"Mau apapun namanya, treatment-nya sama saja. Pemerintah melakukan 3T, masyarakat melakukan 5M," kata Emil.

Menurut Emil, meski penyebaran varian Omicron lebih cepat, namun vatalitasnya cenderung rendah dibandingkan varian Delta. Dia mengatakan, kekebalan tubuh masyarakat saat ini cenderung lebih teruji seiring dengan program vaksinasi.

"Perbedaannya negara yang kena Omicron sekarang Delta-nya ngak heboh. Jadi ibaratnya oleh takdir Tuhan Indonesia dikasih cobaan yang berat dulu melalui Delta sehingga saat kita dihadang Omicron relatif kekebalan tubuh orang Indonesia setelah Delta plus vaksin itu benteng pertahanan yang sangat baik," paparnya.

Mikro lockdown membingungkan

Disinggung soal adanya penerapan Mikro Lockdown, Emil mengaku keberatan dengan istilah baru tersebut. Sebab, istilah baru itu akan membuat bingung masyarakat.

"Dulu ngak ada istilah Mikro Lockdown, itu istilah baru lagi. Dulu PPKM Mikro jangan ubah istilah lagi lah," ucapnya.


Emil tak mempersoalkan hal tersebut karena pola serupa sudah pernah diterapkan diberbagai daerah di Jawa Barat.

"Kita pernah melakukan PPKM Mikro di level RT ditutup, RW ditutup tapi kotanya tidak. Ada satu masa kita melakukan PSBB seluruhnya menyamaratakan. Kasus klaster Hegarmanah kan itu PPKM Mikro. Jadi kita punya pengalaman," jelasnya.

https://bandung.kompas.com/read/2021/12/28/172424578/soal-transmisi-lokal-omicron-ridwan-kamil-imbau-warga-tak-khawatir

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke