Salin Artikel

Hari Kedua 2022, 35.825 Kendaraan Masuk ke Puncak Bogor

Dari jumlah tersebut, sebanyak 35.825 kendaraan masuk melalui arah Puncak Bogor atau Gerbang Tol (GT) Ciawi, Kabupaten Bogor.

Jumlah tersebut dilaporkan naik sebesar 12,4 persen dari lalu lintas normal.

Corporate Communication & Community Development Group Head Jasa Marga Dwimawan Heru menyebutkan, sejumlah kendaraan itu melintasi atau masuk melalui empat GT utama yaitu GT Cikampek Utama, GT Kalihurip Utama (arah Timur), GT Cikupa (arah Barat) dan GT Ciawi (arah Selatan).

"Jumlah kendaraan yang kembali dari arah Puncak Bogor melalui GT Ciawi Jalan Tol Jagorawi sebanyak 35.825 kendaraan, naik sebesar 12,4 persen dari lalin normal," kata Heru dalam keterangan tertulisnya yang diterima Kompas.com, Minggu (2/1/2022).

Untuk distribusi lalu lintas kembali ke Jabotabek dari keempat arah yaitu mayoritas sebanyak 70.109 kendaraan atau 51,1 persen, dari arah Timur (Trans Jawa dan Bandung), dari Arah Barat (Merak) sebanyak 31.273 kendaraan atau 22,8 persen, dan sebanyak 35.825 kendaraan atau 26,1 persen dari arah Puncak Bogor.

"Total lalin kembali ke Jabotabek dari arah Trans Jawa dan Bandung melalui kedua GT tersebut adalah sebanyak 70.109 kendaraan, naik sebesar 7,0 persen dari lalin normal," ungkapnya.

Dia mengimbau kepada pengguna jalan tol dapat mengantisipasi perjalanan sebelum memasuki jalan tol.

Selain itu, pastikan kendaraan maupun pengendara dalam keadaan prima, mematuhi protokol kesehatan (Prokes) saat berada di rest area, isi BBM dan saldo uang elektronik yang cukup.

Kemudian patuhi rambu-rambu dan arahan petugas serta istirahat jika lelah berkendara.


Terpisah, KBO Lantas Polres Bogor Iptu Ketut Lasswarjana melaporkan bahwa saat ini kendaraan yang kembali diperkirakan ada 20.000 di jalur Puncak Bogor.

"Betul (ramai), masyarakat atau pengendara yang masih ada di atas itu kurang lebih 20 ribu kendaraan, dari hari Jumat Sabtu dan siang ini," kata Ketut di Pospol Simpang Gadog, Ciawi, Kabupaten Bogor.

Sejauh pantauan petugas hari ini, lanjut dia, kondisi arus lalu lintas yang mengarah ke Jakarta masih terbilang ramai atau padat.

Ia menuturkan, meningkatnya volume kendaraan yang menuju Jakarta karena bertepatan dengan arus balik libur panjang tahun baru di akhir pekan.

"Iya memang terlihat di CCTV saat ini terpantau ada peningkatan terutama di titik-titik rawan kemacetan seperti Megamendung dan Pasar, itu ada antrean panjang menuju Jakarta," ungkap dia.

Untuk mengurangi kepadatan tersebut, Kepolisian Resor Bogor menerapkan sistem one way atau satu arah ke Jakarta.

Hal tersebut dilakukan karena arus lalu lintas yang mengarah ke Jakarta atau dari atas Puncak terus meningkat.

Ketut menyampaikan, penerapan one way tersebut sifatnya hanya situasional, tergantung kondisi arus lalu lintas di lapangan.

https://bandung.kompas.com/read/2022/01/02/141238178/hari-kedua-2022-35825-kendaraan-masuk-ke-puncak-bogor

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com