Salin Artikel

Biografi Sultan Ageng Tirtayasa, Pahlawan Nasional Asal Banten

KOMPAS.com - Sultan Ageng Tirtayasa dikenal sebagai sosok pahlawan nasional asal Banten.

Sebagai sultan Banten ke-6, Sultan Ageng Tirtayasa memimpin Kesultanan Banten yang merupakan kerajaan Islam yang berlokasi di Tatar Pasundan, Provinsi Banten, Jawa Barat.

Cerita perjuangannya memperjuangkan kesejahteraan rakyat dan melawan penjajah Belanda menjadikannya salah satu sosok pahlawan nasional.

Biodata Singkat Sultan Ageng Tirtayasa (1631-1683)

Melansir dari laman Dinsos Provinsi Banten, Sultan Ageng Tirtayasa adalah putra Sultan Abdul Ma’ali Ahmad dan Rau Martakusuma.

Ada beberapa gelar yang didapatkannya, seperti semasa kecil ia bergelar Pangeran Surya.

Kemudian saat ayahnya wafat, diangkat sebagai sultan muda dengan gelar Pangeran Rau atau Pangeran Dipati.

Setelah kakeknya meninggal dunia, akhirnya diberi kepercayaan menjadi sultan dengan gelar Sultan Abdul Fathi Abdul Fattah.

Nama Sultan Ageng Tirtayasa didapatnya setelah ia mendirikan keraton baru di dusun Tirtayasa yang berlokasi di Kabupaten Serang setelah sempat berselisih dengan Sultan Haji.

Sultan Ageng Tirtayasa memimpin Kesultanan Banten pada periode antara tahun 1651-1683.

Perjuangan Sultan Ageng Tirtayasa Melawan Belanda

Selama berkuasa, Sultan Ageng Tirtayasa dalam memimpin Kesultanan Banten terkenal gigih menentang VOC.

Ia banyak memimpin gerakan rakyat dalam melawan penjajahan Belanda yang kerap melakukan monopoli perdagangan.

Perbuatan VOC memonopoli perdagangan dan memblokade pelabuhan memang membuat Kesultanan Banten mengalami kerugian.

Pada 1655 Sultan Ageng Tirtayasa juga menolak membuat perjanjian dengan VOC karena ingin mempertahankan status Banten sebagai pelabuhan terbuka.

Sikapnya dalam membela rakyat menjadikannya dicap sebagai musuh bebuyutan Belanda.

Pada akhirnya VOC melancarkan politik adu domba di dalam istana dengan mempengaruhi Sultan Haji untuk melawan kepemimpinan sang ayah.

Dengan cara ini nyatanya VOC bisa mulai meredam perlawanan Sultan Ageng Tirtayasa dan bahkan memenjarakannya.

Sultan Ageng Tirtayasa dipenjara di Batavia pada tahun 1683 yang memaksanya turun dari tahta.

Ia kemudian meninggal di dalam penjara pada tahun 1692 dan dimakamkan di Komplek Pemakaman Raja-raja Banten.

Peran Sultan Ageng Tirtayasa Memajukan Kesejahteraan Rakyat

Di bawah kepemimpinannya, Banten menjadi tempat perdagangan internasional yang mempertemukan pedagang lokal dengan pedagang Eropa.

Dengan semangatnya melawan penjajah, ia membangun armada laut untuk melindungi perdagangan dan masyarakat dari kerajaan lain dan serangan pasukan bangsa Eropa.

Selain itu, peran Sultan Ageng Tirtayasa juga memperluas wilayah perdagangan Banten hingga ke bagian selatan Pulau Sumatera dan Kalimantan.

Sultan Ageng Tirtayasa ingin mewujudkan Banten sebagai kerajaan islam terbesar, dengan memajukan pendidikan dan kebudayaan Islam.

Ia juga mengangkat Syekh Yusuf sebagai mufti kerajaan dan penasehat Sultan.

Selain itu, ia juga membuka sawah-sawah baru dan mengembangkan irigasi untuk memajukan kesejahteraan rakyat.

Selain itu, Sultan Ageng Tirtayasa juga melakukan modernisasi pada bangunan Kesultanan Banten dengan bantuan arsitektur Lucas Cardeel.

Sumber:

https://dinsos.bantenprov.go.id/sekilas-sejarah-pahlawan-nasional-asal-banten

https://www.kompas.com/stori/read/2021/05/04/181948179/sultan-ageng-tirtayasa-asal-usul-peran-dan-perjuangan?page=all

https://kids.grid.id/read/472993009/materi-kelas-4-tema-5-sultan-ageng-tirtayasa-tokoh-dari-kerajaan-banten?page=all

https://bandung.kompas.com/read/2022/01/05/183344278/biografi-sultan-ageng-tirtayasa-pahlawan-nasional-asal-banten

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke