Salin Artikel

Hari Pertama PTM di Kota Bandung Jadi Obat Kerinduan

Kerinduan guru dan siswa yang sudah lama tidak berjumpa akhirnya terobati.

Sejumlah sekolah mulai menggelar PTM dengan jumlah kehadiran siswa yang beragam, mulai dari 75 persen hingga 100 persen.

Misalnya di SMP Negeri 43 Bandung, jumlah siswa yang mengikuti kegiatan PTM hari ini mencapai 100 persen dari total 886 siswa.

"Hari ini total yang sekolah 28 rombongan belajar. Semuanya masuk kelas dengan sesi 6 jam pelajaran. Satu sesi pelajaran 40 menit," kata Kepala Sekolah SMP Negeri 43 Khaerawati saat ditemui di tempat kerjanya, Senin.

Pihak sekolah telah melakukan persiapan dan membuat pola antisipasi agar tidak terjadi kerumunan saat kedatangan dan kepulangan siswa.

Salah satunya adalah membuat jeda waktu kedatangan dan kepulangan siswa.

"Kita tidak ada istirahat. Semua anak datang ada jeda. Pulang diatur juga dalam pengawalan. Pulang per kelas, tidak serentak," kata Khaerawati.

Sekolah lain yang menjalani kegiatan PTM adalah SMP Negeri 2 Bandung.

Dari total 1.030 siswa, hanya 75 persen yang menjalani PTM.

"Kita ada juknis dalam Perwal. Kami ada di tataran tahap 2 yang diperkenankan menyelenggarakan kegiatan PTM hanya 75 persen," kata Kepala Humas SMP Negeri 5 Bandung Lilis Resmiati.

Lilis mengatakan, kegiatan PTM 75 persen dari jumlah siswa akan dievaluasi selama satu bulan.

Jika hasilnya baik, maka kemungkinan besar sekolahnya bisa menyelenggarakan PTM 100 persen dari jumlah siswa.

"Evaluasinya satu bulan. Kalau tidak ada apa-apa, bisa dinaikkan lagi. Sekarang kita ambil 4 jam pelajaran, durasi per pelajaran 40 menit," kata Lilis.

Lilis mengatakan, guru dan siswa sudah cukup lama mendambakan bisa kembali menjalani kegiatan belajar mengajar di sekolah secara tatap muka.

"Tatap muka sangat didambakan oleh kami, karena kalau pembelajaran jarak jauh penanaman perilaku disiplin dan tanggung jawab akan sulit dan tidak maksimal. Dengan tatap muka, kami sangat senang karena kewajiban kami mendidik dan mengajar bisa langsung dengan siswa. Pemberian bekal ilmu pengetahuan dengan tatap muka beda dengan online, tidak bisa maksimal, apalagi menata perilaku dan sikap siswa," kata dia.


Selain guru, siswa pun mengaku sangat antusias menjalani PTM.

Ahmad Fadilah, siswa kelas VII A SMP Negeri 43 Bandung ini berharap PTM bisa terus berjalan tanpa kendala.

"Alhamdulillah, sudah vaksin 2 kali. Lebih senang PTM, karena bisa berkomunikasi dengan teman dan materi belajar bisa lebih diserap daripada online. Semoga lanjut terus dan Covid-19 menurun," kata Ahmad.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung Hikmat Ginanjar menjelaskan, PTM di Kota Bandung digelar berdasarkan mandat dari Surat Keputusan Bersama (SKB) Empat Menteri terbaru.

"Pembelajaran di semester genap ini harus dilaksanakan 100 persen. Kita sudah melaksanakan ada 330 tahap pertama ini. Sisanya harus segera menyesuaikan pembelajaran yang awalnya 75 persen menjadi 100 persen," kata Hikmat.

Hikmat menjelaskan, pola belajar siswa di dalam aturan SKB Empat Menteri diberikan kelonggaran selama 6 jam pelajaran. Satu sesi dibatasI hanya 40 menit.

"Pelajaran diatur di satuan pendidikan, karena mereka yang lebih tahu di wilayah dan infrastruktur yang mendukung," ucap Hikmat.

Hikmat menjelaskan, selain 330 sekolah yang dipastikan masuk dalam tahap 1 dengan jumlah kehadiran siswa 100 persen, ada juga 1.677 sekolah yang masuk tahap 2 dengan tingkat kehadiran 75 persen.

Kemudian, 632 sekolah yang masuk tahap 3 dengan tingkat kehadiran siswa dalam PTM sebanyak 50 persen.

"Secara bertahap dalam sebulan kita berbenah dan evaluasi kesiapan sekolah," kata Hikmat.

https://bandung.kompas.com/read/2022/01/10/102556178/hari-pertama-ptm-di-kota-bandung-jadi-obat-kerinduan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke